Meme Anomali di TikTok Bikin Anak Sulit Bedakan Realita, Kok Bisa?

Italian brainrot, meme anomali, meme anomali adalah, tung tung tung sahur, ballerina cappuccina, tralalero tralala, Italian Brainrot, Meme Anomali, italian brainrot meme, anak berhalusinasi, anak berimaji, dampak meme anomali pada anak, Meme Anomali di TikTok Bikin Anak Sulit Bedakan Realita, Kok Bisa?

– Faktanya, anak bisa kesulitan membedakan realita dengan kenyataan jika terlalu sering terpapar konten Italian brainrot atau meme anomali di TikTok.

“Kalau rutin ditonton, anak akan kehilangan kemampuan untuk membedakan mana yang fakta dan realita, dan mana yang bukan,” ungkap ilmuwan otak sekaligus Dekan FK UPN Veteran Jakarta Dr. dr. Taufiq Pasiak M.Kes., M.Pd.I., kepada Kompas.com pada Rabu (14/5/2025).

Italian brainrot atau meme anomali adalah konten yang terdiri dari sekitar 20 karakter aneh yang diciptakan menggunakan artificial intelligence (AI). Konten ini ramai diunggah di media sosial TikTok.

Bentuk para karakter disebut anomali, karena bentuknya merupakan penggabungan antara hewan dengan benda mati, hewan dengan manusia, dan manusia dengan benda mati.

Mengembangkan imajinasi tapi juga mengganggu imajinasi

“Imajinasi yang tidak normal sebenarnya dibolehkan, misalnya manusia bisa terbang atau masuk ke dalam lubang tikus. Tapi ini berlangsung sesekali,” ujar dia.

Manusia memiliki kemampuan untuk memandang realita secara imajinatif, seperti melihat pohon seperti hantu. Namun, ilusi ini tidak terus terjadi, karena manusia bisa membedakan antara realita dengan imajinasi.

Sebab, apa yang dilihat dalam konten meme anomali adalah sesuatu yang asing. Anak-anak tidak pernah melihatnya dalam bentuk nyata di dunia nyata.

“Cara anak memandang realita itu terganggu. Berilusi dalam beberapa kali enggak salah, tapi kalau berulang, anak kehilangan kemampuan yang saya sebut dengan tilikan realita. Akibatnya, anak hidup dalam dunia ‘tidak nyata’,” papar Taufiq.

Bisa memengaruhi kesehatan jiwa

“Ketidakmampuan anak membedakan persepsi (nyata dan tidak nyata) ini berbahaya kalau dia bawa dalam kehidupan. Bisa gangguan jiwa,” ungkap Taufiq.

Akan tetapi, hal tersebut bisa berbahaya ketika anak terlalu sering melakukannya, sampai kesulitan membedakan dunia nyata dengan dunia fiktif. Bahkan, berbahaya jika terjadi sampai ia dewasa.

“Akan parah ketika enggak peka terhadap dunia nyaata, sensitivitasnya terhadap dunia nyata itu berkurang karena melihat dunia nyata sebagai sesuatu yang absurd, sesuatu yang enggak ada,” Taufiq berujar.

Perlukah anak dilarang menonton konten meme anomali?

“Sesekali tidak apa-apa karena itu imajinasi saja, dan harus dipantau orangtua. Orangtua harus proaktif memberi penjelasan bahwa yang ditonton bukanlah dunia yang realistis,” ucap Taufiq.

Pendampingan orangtua juga berkaitan dengan pemilihan konten meme anomali. Sebab, tidak semua konten meme anomali di TikTok memiliki visualisasi dan narasi yang buruk.

Ada konten karakter “tung tung tung sahur” yang sekadar menari, meskipun sebagian besar konten meme anomali lebih cocok ditonton oleh orang dewasa.

Meski tidak melarangnya, Taufiq lebih menganjurkan agar orangtua mengarahkan anak untuk tidak menonton video-video pendek, seperti video apa pun yang ada di media sosial TikTok.