Cokelat Dubai Viral di TikTok, Bikin Pistachio Langka
Popularitas cokelat Dubai yang melanda dunia, termasuk Indonesia, sejak beberapa tahun 2023 lalu menyebabkan kelangkaan pistachio secara global.
Harga biji pistachio melonjak dari 7,65 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 125.972) per pon (sekitar 0,45 kilogram) menjadi sekitar 10,30 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 169.610) per pon.
"Pistachio pada dasarnya sudah habis saat ini," ucap seorang pelaku usaha kacang di CG Hacking, Giles Hacking, dilansir dari Financial Times dan The Guardian, Senin (5/5/2025).
Sebagai informasi, pistachio sebagian besar ditanam di Amerika Serikat (AS) atau Iran. Kacang dengan rasa manis dan asin ini termasuk bahan baku utama cokelat Dubai.
Adapun cokelat Dubai diproduksi oleh toko cokelat Fix Dessert Chocolatier yang hanya menjualnya di Uni Arab Emirat (UAE). Cokelat tersebut terdiri dari cokelat susu batangan dengan isian shredded pastry dan krim pistachio.
Di Indonesia, misalnya, ada Pipiltin Cocoa, Dapur Cokelat, dan Don Bakeshop yang meluncurkan produk yang pada dasarnya menerapkan konsep senada. Bahkan, varian "cokelat Dubai" pun bisa ditemukan pula di gelato dan roti.
Sudah langka akibat panen buruk
Meskipun hasil panennya lebih sedikit, tapi kualitasnya lebih tinggi sehingga sebagian besar pistachio dijual dalam bentuk utuh alias masih dalam cangkangnya.
Sebaliknya, biji pistachio yang murah tanpa cangkang pun jumlahnya lebih sedikit. Biasanya biji ini dijual sebagai bahan baku untuk cokelat dan makanan lainnya.
"Pasokannya tidak banyak, jadi ketika cokelat Dubai datang, dan (para pelaku usaha cokelat) membeli semua biji yang mereka dapat... hal ini membuat seluruh dunia kekurangan," tutur Hacking.
Untuk diketahui, video tentang cokelat Dubai pertama kali diunggah ke TikTok pada tahun 2023. Video tersebut menjadi viral, bahkan sudah ditonton sebanyak 120 juta kali.
