Peserta Pacu Jalur Kuansing "Membludak" Usai Viral Lagi Tren "Aura Farming" di TikTok

Jumlah peserta Pacu Jalur Kuansing Rayon III di Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, membludak hingga mencapai 132 tim, usai tren "Aura Farming" kembali viral di TikTok.
Perlombaan yang semula direncanakan berlangsung selama tiga hari diperpanjang menjadi empat hari, yaitu sejak Jumat (4/7/2025) hingga Senin (7/7/2025).
Panitia awalnya hanya menargetkan 70 tim perahu. Namun, setelah video bocah penari Pacu Jalur tersebar luas di media sosial dan menuai perhatian dunia, termasuk dari akun resmi klub sepak bola Prancis Paris Saint-Germain (PSG), jumlah peserta meningkat hampir dua kali lipat.
Bocah Penari Jadi Sorotan
Salah satu peserta yang mencuri perhatian publik adalah Rayyan Arkhan Dikha (11), bocah dari Desa Pintu Gobang Kari yang tergabung dalam tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo.
Aksinya sebagai penari di bagian belakang jalur menjadi viral dan disebut warganet sebagai bagian dari tren Aura Farming—istilah populer di TikTok yang menggambarkan aksi penuh percaya diri bak tokoh utama.
Setelah videonya ramai di media sosial, tim asal desanya menerima bantuan sponsor berupa Rp 5 juta dari seorang donatur asal Bali dan Rp 20 juta dari Boat Dance Kita Group Jakarta.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi, Azhar, menilai tren viral ini membawa dampak positif bagi promosi budaya daerah.
“Semoga viralnya video itu, Pacu Jalur Kuansing dikenal masyarakat dunia dan mereka berkunjung ke Kuansing,” kata Azhar.
Ibu dari Dikha, Rani, mengatakan bahwa ia tidak ingin mengklaim bahwa Pacu Jalur viral hanya karena aksi anaknya. Ia menekankan bahwa tradisi ini telah berlangsung rutin setiap tahun dan dikenal luas oleh masyarakat lokal.
“Ini tentunya menjadi penyemangat pegiat tradisi Pacu Jalur, tidak hanya di Desa Pintu Gobang Kari, melainkan seluruh pegiat Pacu Jalur Kuansing,” ujarnya.
Tawaran Kolaborasi dari Mancanegara
Setelah video Dikha viral, sejumlah kreator konten luar negeri menghubungi keluarga mereka untuk mengajukan kolaborasi.
“Ada yang dari Jerman, Amerika Serikat, dan Dubai,” kata Rani.
Salah satu kreator asal Dubai bahkan berencana datang langsung ke Riau untuk melihat secara langsung perlombaan Pacu Jalur.
“Mereka juga ingin berkolaborasi, tapi saya tidak tahu seperti apa,” tambahnya.
Rani yang sehari-hari berdagang makanan berharap momen ini bisa membawa berkah tersendiri bagi keluarga mereka.
“Harapannya Dikha mendapat rezeki dari viralnya tariannya itu,” tuturnya.
Sekilas Tentang Pacu Jalur
Pacu Jalur merupakan tradisi balap perahu panjang khas Kabupaten Kuantan Singingi yang sudah berlangsung sejak abad ke-17.
Perahu yang digunakan disebut jalur, terbuat dari kayu utuh, dan diawaki sekitar 50–60 orang. Tiap anggota memiliki peran, mulai dari anak pacu, Tukang Concang (komandan), Tukang Pinggang (juru mudi), hingga penari atau Tukang Onjai yang menjaga keseimbangan dan ritme.
Perlombaan Pacu Jalur biasanya digelar tiap tahun dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan RI dan menjadi agenda budaya yang menyedot ribuan penonton, termasuk perantau dan wisatawan.
Tradisi ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pacu Jalur Kuansing Riau Viral, Tim Perahu Dapat Sponsor Rp20 Juta, Jumlah Peserta Membludak