Viral di Tren “Aura Farming” TikTok, Rayyan Bocah Penari Pacu Jalur Ternyata Ikuti Jejak Ayah dan Kakaknya

Tradisi Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mendadak mendunia karena video viral seorang bocah yang menari di ujung sampan panjang saat lomba berlangsung.
Sang bocah tampak berdiri dan sedikit berjoget sambil menjaga keseimbangan di atas perahu yang melaju.
Fenomena ini melahirkan tren "aura farming" di media sosial dan diparodikan warga dari berbagai negara.
Penari cilik berkacamata hitam yang aksinya menyebar luas itu dikenal sebagai Anak Joki atau Togak Luan, yang berasal dari kata tegak dan haluan.
Dikutip dari Kompas.id (4/7/2025), Mahviyen Trikon Putra (48), praktisi pacu jalur, menjelaskan tugas penting dari bocah yang menari di haluan jalur.
”Togak luan berperan sebagai penyemangat bagi pendayung yang sedang berpacu. Gerakannya sekaligus jadi isyarat bagi penonton. Kalau dia berdiri, tandanya haluan jalurnya sedang unggul atas lawannya,” kata Mahviyen ketika dihubungi dari Padang, Jumat (4/7/2025).
Rayyan Viral Setelah Ikuti Jejak Ayah dan Kakaknya
Dilansir dari (5/7/2025), sosok Togak Luan yang mencuri perhatian dunia itu adalah Rayyan Arkan Dikha, bocah 11 tahun asal Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing.
Rayyan bukan anak biasa di tepian Sungai Kuantan. Ia tumbuh dalam keluarga yang telah akrab dengan tradisi Pacu Jalur sejak lama.
"Ayah sering ngajak ke Pacu Jalur, jadi saya tertarik," ujarnya, Jumat (4/7/2025).
Sang ayah adalah mantan atlet Pacu Jalur dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo, sementara kakaknya juga pernah menjadi Togak Luan.
Rayyan sendiri telah dua tahun ikut menjadi Togak Luan dan bergabung bersama tim ayahnya.
Kini, Rayyan duduk di kelas 5 SD dan memiliki cita-cita menjadi prajurit TNI. Namun di balik kesehariannya sebagai anak sekolah, ia telah mencatat sejarah sebagai wajah budaya Kuansing yang kini dikenal di dunia.
Tarian Spontan Bocah Pacu Jalur yang Jadi Sorotan Global
Rayyan mengaku tak menyangka aksinya menari di ujung jalur akan viral hingga ke mancanegara.
“Saya tidak menyangka bisa se viral itu. Tahunya setelah melihat media sosial banyak orang luar yang menirukan tarian itu,” katanya.
Penampilan Rayyan saat itu sederhana, namun ikonik. Ia mengenakan stelan teluk belanga warna hitam, tanjak khas Melayu Riau, dan kacamata hitam. Tariannya dilakukan spontan, tanpa latihan sebelumnya.
"Itu spontan saja. Tidak ada belajar atau latihan," katanya.
Bagi Rayyan, menari di ujung perahu bukan sekadar aksi, tapi bagian dari semangat tim. Dan kini, video itu menjadi jendela dunia untuk mengenal Pacu Jalur.
Dukungan Ibu yang Penuh Cemas dan Bangga
Di balik penampilan Rayyan, ada dukungan penuh sang ibu, Rani. Ia menyaksikan sendiri bagaimana video anaknya menarik perhatian hingga luar negeri.
“Banyak yang menelepon saya. Ada yang dari Inggris, Dubai juga ada, minta live gitu. Saya iyakan,” ujarnya.
Meski bangga, Rani tak bisa menyembunyikan rasa cemas setiap kali Rayyan berdiri di ujung perahu yang melaju.
"Ya, khawatirnya itu dia jatuh. Di situ ada tim penyelamat juga. Makanya setiap tanding saya ingatkan selalu jaga keseimbangan," katanya.
Rani mendukung penuh Rayyan melanjutkan tradisi keluarga dan berharap momen viral ini bisa membawa dampak positif bagi budaya lokal.
“Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas,” ujarnya.
Bocah pacu jalur atau yang dikenal dengan Tukang Tari atau Anak Coki, menari di posisi paling depan,
Gaya “Aura Farming” Bocah Pacu Jalur yang viral di Media Sosial
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat bocah laki-laki bersetelan teluk belanga, tanjak, dan kacamata hitam tengah berdiri di ujung jalur dengan kaki sedikit tertekuk.
Dengan raut wajah yang tenang, ia menari-nari pelan di haluan sampan tanpa terlihat takut tercebur ke sungai.
Gerakan tangannya sederhana, tetapi seirama dengan dayungan sampan puluhan pria dewasa di belakangnya yang tengah mendayung jalur dengan cepat.
Mulanya, kedua tangan bocah itu bergantian menepuk-nepuk udara dan diselingi gerak tangan menggulung sebagai transisi pergantian.
Selanjutnya, kedua tangannya bergantian mengayun depan-belakang dan diakhiri dengan gerakan mengangkat tangan.
Begitulah sekilas tarian bocah i togak luan pada permainan pacu jalur asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang kembali viral kerana tren aura farming di media sosial, terutama Tiktok.
(Kompas.com: Idon Tanjung, Ihsanuddin)