Gaya Togak Luan Rayyan Aura Farming di Pacu Jalur Viral, Wapres Gibran dan Gubernur Riau Ikutan

Rayyan Arkan Dikha, Pacu Jalur, aura farming, Aura Farming, Aura farming, Togak Luan, Gibran Rakabuming Raka, Wapres, gibran rakabuming raka, Gubernur Riau Abdul Wahid, Gaya Togak Luan Rayyan Aura Farming di Pacu Jalur Viral, Wapres Gibran dan Gubernur Riau Ikutan

Dari ujung sampan di tepian Sungai Kuantan, nama Rayyan Arkan Dikha (11) melesat menjadi sorotan dunia.

Bocah asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, ini menarik perhatian global berkat tariannya yang unik dalam tradisi Pacu Jalur, hingga memicu tren baru bernama "aura farming" di media sosial.

Tarian Rayyan yang dilakukan di haluan perahu panjang khas Melayu Riau menjadi viral di media sosial, baik di Indonesia maupun luar negeri.

Gerakannya yang enerjik dan khas, berupa tangan yang menggulung dan mengayun seirama dengan irama dayung, telah ditiru oleh ribuan pengguna TikTok dan platform lain.

Apa Itu "Aura Farming" dan Mengapa Menarik?

"Aura farming" merupakan istilah yang muncul secara organik di dunia maya untuk menggambarkan gerakan tangan Togak Luan peran yang dimainkan Rayyan dalam Pacu Jalur yang dinilai mampu menyebarkan semangat dan energi positif.

Meskipun istilah ini tidak berasal dari tradisi aslinya, narasi tersebut melejitkan citra Rayyan sebagai duta budaya dadakan.

Tradisi Pacu Jalur sendiri adalah lomba dayung perahu panjang yang telah menjadi warisan budaya masyarakat Melayu Riau.

Dalam perlombaan ini, Togak Luan, biasanya anak kecil, berdiri di ujung perahu untuk menari mengikuti irama dayung sebuah peran simbolik yang dipercaya membawa semangat dan semarak bagi tim.

Bagaimana Pemerintah Menanggapi Fenomena Ini?

Rayyan Arkan Dikha, Pacu Jalur, aura farming, Aura Farming, Aura farming, Togak Luan, Gibran Rakabuming Raka, Wapres, gibran rakabuming raka, Gubernur Riau Abdul Wahid, Gaya Togak Luan Rayyan Aura Farming di Pacu Jalur Viral, Wapres Gibran dan Gubernur Riau Ikutan

Tren Aura Farming viral hingga ke luar negeri. Deretan tokoh dari Gibran, Luna Maya, hingga pacar Taylor Swift ikut gaya tren ini.

Pemerintah Provinsi Riau tidak tinggal diam menyambut momentum ini. Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengangkat Rayyan sebagai Duta Pariwisata Riau.

Penghargaan tersebut diumumkan saat apel di Kantor Gubernur di Pekanbaru, Selasa (8/7/2025), di mana Rayyan tampil memukau bersama para pejabat, menarikan kembali gerakan khasnya yang viral.

“Rayyan telah membawa nama Riau dan Pacu Jalur ke mata dunia. Ini bukti bahwa budaya lokal kita bisa bergaung secara global,” ujar Gubernur Wahid sembari mencium pipi Rayyan di hadapan peserta apel.

Video Rayyan tak hanya viral di Indonesia, tetapi juga menginspirasi tren internasional. Tagar #AuraFarming dan #PacuJalurChallenge ramai digunakan.

Tak tanggung-tanggung, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun ikut menari ala Rayyan dan mengunggahnya ke akun Instagram pribadinya.

Dalam video tersebut, Gibran terlihat menikmati gerakan yang kini identik dengan Pacu Jalur.

“Siapa sangka, dari tepian Kuantan Singingi, semangat Pacu Jalur bisa mengalir hingga ke jagat digital dunia,” tulis Gibran di caption videonya.

Apa yang Dirasakan Rayyan Setelah Viral?

Saat ditemui Kompas.com, Rayyan mengaku terkejut sekaligus bangga atas perhatian yang diterimanya.

“Alhamdulillah, senang dan bangga. Tak nyangka bisa viral,” ujarnya polos namun penuh semangat.

Penampilan Rayyan yang khas memakai teluk belanga, tanjak, dan kacamata hitam menjadi ikon yang lekat di benak publik. Gaya inilah yang membuatnya mudah dikenali dan menjadi simbol anak muda pelestari budaya.

Fenomena viral ini membawa harapan baru bagi pelestarian budaya lokal. Dengan perhatian nasional bahkan internasional, masyarakat Kuansing dan Pemerintah Daerah melihat peluang untuk mengembangkan Pacu Jalur sebagai destinasi wisata budaya tahunan yang lebih besar skalanya.

“Aura farming” mungkin hanya istilah kekinian, tapi semangat yang dipancarkan dari tradisi Pacu Jalur kini telah menjadi inspirasi lintas batas.

Dari tepian sungai kecil di Riau, Rayyan Arkan Dikha menunjukkan bahwa budaya lokal bisa jadi panggung dunia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".