Perempuan Lebih Rentan Stres, Ini Dampak Negatif Self-Talk pada Mental

Stres pada perempuan, kesehatan mental, Ryse and Shyne, Felicia Kawilarang, negative self talk, stres pada perempuan, ryse and shyne, negative self talk adalah, self talk adalah, apa itu self talk, self directed speech, stres perempuan, Perempuan Lebih Rentan Stres, Ini Dampak Negatif Self-Talk pada Mental

Stres pada perempuan cenderung terjadi lebih sering hingga berdampak pada hidup mereka dibanding laki-laki, menurut survei dari Ipsos Global Advisor tentang kesehatan mental perempuan terkait World Mental Health Day 2023.

Dari 31 negara yang disurvei, lebih dari sepertiga perempuan menyebut, mereka mengalami beberapa kali masa stres dalam setahun terakhir. Ini memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari karena tidak sanggup mengatasinya.

Stres pada perempuan sering bersumber dari diri sendiri

Menariknya, tantangan terbesar dari stres tersebut tidak selalu datang dari luar. Sering kali, yang paling keras mengkritik justru suara dalam diri sendiri.

Padahal, cara berbicara pada diri sendiri berpengaruh besar pada rasa percaya diri, kemampuan mengambil keputusan, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Terkait hal tersebut, pendiri Ryse and Shyne, komunitas dan ruang aman yang mendukung kesehatan mental perempuan, Felicia Kawilarang mengatakan, era digital dan media sosial membuat perempuan sering terdorong untuk selalu tampil sempurna.

“Tanpa sadar, kita membandingkan diri dengan orang lain dan mulai merasa kurang,” tutur dia dalam sesi reflektif tentang negative self-talk di Manzo, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Menurut Felicia, mengenali pikiran negatif yang muncul dalam diri sendiri, merupakan langkah awal yang dapat membantu seseorang menghadapinya dengan lembut.

Jadi ketika pikiran negatif muncul, seseorang tidak melakukan negative self-talk yang dapat memengaruhi kesehatan mental.

Apa itu self-talk?

Stres pada perempuan, kesehatan mental, Ryse and Shyne, Felicia Kawilarang, negative self talk, stres pada perempuan, ryse and shyne, negative self talk adalah, self talk adalah, apa itu self talk, self directed speech, stres perempuan, Perempuan Lebih Rentan Stres, Ini Dampak Negatif Self-Talk pada Mental

Pendiri Ryse and Shyne Felicia Kawilarang (kiri) dan psikolog klinis Kezia Toto (kanan) dalam acara sesi reflektif tentang negative self-talk di Manzo, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Psikolog klinis Kezia Toto turut hadir dalam sesi tersebut. Ia menjelaskan, self-talk atau self-directed speech adalah pembicaraan kita dengan diri sendiri, baik dalam hati maupun secara lisan.

“Ini merupakan bagian yang sangat normal dari proses berpikir kita,” terang Kezia.

Negative self-talk dan cara mengatasinya

Kendati demikian, tidak semua self-talk bersifat positif. Hal tersebut bisa berubah menjadi negatif ketika isi pembicaraan cenderung negatif.

Kemudian kaku dan keras terhadap diri sendiri, tanpa mempertimbangkan sudut pandang yang lebih luas atau lebih lembut.

Kezia mengatakan, negative self-talk bisa berdampak buruk pada kesejahteraan psikologis manusia.

“Salah satu langkah awal yang bisa kita lakukan adalah dengan menyadari isi pikiran kita, being mindful. Lalu, mulai interupsi pikiran tersebut dengan mengambil napas dengan sadar,” ujar dia.

Selanjutnya, buka ruang untuk dialog yang lebih luas, seperti menulis jurnal (journaling) atau berbicara dengan orang yang dipercaya.

“Melalui proses ini, kita perlahan-lahan belajar untuk bukan hanya hidup dalam pikiran, tetapi juga hadir dalam tubuh kita, atau menyadari sepenuhnya apa yang sedang dialami dan dirasakan,” jelas Kezia.

Dari titik itulah, manusia bisa mulai membangun cara berbicara yang lebih penuh kasih dan empati kepada diri sendiri.

Sesi journaling untuk negative self-talk

Stres pada perempuan, kesehatan mental, Ryse and Shyne, Felicia Kawilarang, negative self talk, stres pada perempuan, ryse and shyne, negative self talk adalah, self talk adalah, apa itu self talk, self directed speech, stres perempuan, Perempuan Lebih Rentan Stres, Ini Dampak Negatif Self-Talk pada Mental

Banyak perempuan mengalami stres akibat tekanan hidup dan media sosial. Negative self-talk jadi faktor tersembunyi yang memengaruhi kesehatan mental.

Dalam sesi reflektif tersebut, Kezia memandu para peserta untuk menantang pola pikir negatif yang selama ini mungkin tidak disadari melalui journaling.

Para peserta diajak untuk menuliskan apa yang sering dikatakan pada diri sendiri saat merasa tidak cukup dan dari mana suara itu berasal.

Kemudian, ketika peserta berbicara ke diri sendiri seperti ke sahabat, apa yang bakal dikatakan.

Felicia menuturkan, sesi reflektif yang digelar oleh komunitasnya diharapkan dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk tumbuh, pulih, dan menjadi versi terbaik dari diri mereka.

“Ryse and Shyne ingin menjadi ruang aman bagi perempuan untuk jujur terhadap diri sendiri, menyadari pola pikir yang membatasi, dan perlahan membalikannya menjadi kekuatan,” pungkas dia.