Kemenpar Imbau Netizen Tak Balas Rating Buruk ke Lokasi Wisata Brasil

Brasil, rating bintang 1, hutan Amazon, Gunung Rinjani, Juliana Marins, blacklist, Rinjani, brasil, Hutan Amazon, rinjani, guide, pendaki rinjani meninggal, review google maps, tngr rinjani, pemandu naik gunung, lisensi pemandu wisata, Kemenpar Imbau Netizen Tak Balas Rating Buruk ke Lokasi Wisata Brasil

 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI mengimbau netizen Indonesia tidak memberikan rating buruk pada kolom ulasan lokasi wisata Brasil di Google Maps.

“Review bintang satu dari warga Brazil tentu saja tidak kita harapkan, namun kita juga mengerti atas kekecewaan mereka," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, Kamis (3/7/2025), dikutip dari Antara.

"Untuk rating balasan dari warga Indonesia, sebaiknya kita tidak terpancing melakukan balasan review bintang satu,” imbuhnya.

Sebelumnya netizen Indonesia beramai-ramai memberikan rating bintang 1 kepada lokasi hutan Amazon yang ada di Google Maps.

Aksi tersebut diduga balasan karena netizen Brasil memberikan rating bintang 1 kepada Gunung Rinjani, imbas dari musibah yang menimpa Juliana Marins pada Sabtu (21/6/2025).

Terkait perang rating buruk tersebut, Hariyanto meminta agar masyarakat Indonesia tidak terpancing dan memahami duka yang dirasakan keluarga Juliana Marins.

Hariyanto menilai lebih baik netizen Indonesia menyampaikan informasi yang benar untuk menghadapi disinformasi yang beredar di kalangan masyarakat Brasil.

Contohnya cerita tentang tim penyelamat yang dianggap tidak cepat tanggap, atau dugaan korban ditelantarkan oleh pemandu.

“Kita harus berusaha untuk menumbuhkan kembali rasa percaya wisatawan Brazil untuk mau berwisata ke Indonesia,” ucapnya.

Pemandu Juliana Marins kena blacklist

Brasil, rating bintang 1, hutan Amazon, Gunung Rinjani, Juliana Marins, blacklist, Rinjani, brasil, Hutan Amazon, rinjani, guide, pendaki rinjani meninggal, review google maps, tngr rinjani, pemandu naik gunung, lisensi pemandu wisata, Kemenpar Imbau Netizen Tak Balas Rating Buruk ke Lokasi Wisata Brasil

Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) saat mengevakuasi jasad Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nisa Tenggara Barat, Senin (23/6/2025). Juliana Marins jatuh pada Sabtu (21/6/2025) dan ditemukan tewas.

Sementara itu, terkait kasus kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani, pemandu gunung yang membawa turis asal Brasil itu dinyatakan terkena blacklist.

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman usai menghadiri agenda Bincang Kamisan di Kantor Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (3/7/2025).

"Iya, kalau blacklist untuk sementara sambil proses berjalan," ujar Yarman, dikutip dari Kamis (3/7/2025).

Meski demikian, Yarman belum memutuskan berapa lama sanksi blacklist tersebut akan diberlakukan.

Separuh pemandu Rinjadi belum berlisensi

Yarman merinci saat ini ada 661 pemandu yang bekerja di Gunung Rinjani.

Namun, dari jumlah total tersebut, hanya 50 persen yang sudah mengantongi lisensi.

"Separuh sudah dapat lisensi, tapi dalam proses ke depan kita sudah persiapkan bersama-sama dengan teman-teman dari Dinas Pariwisata untuk proses lisensi," ujarnya.

Yarman menambahkan, ia belum bisa memastikan apakah pemandu yang mendampingi Juliana sudah mengantongi lisensi atau belum.

Ia menjelaskan, tim evakuasi SAR gabungan sudah melakukan proses evakuasi Juliana Marins secara maksimal.

"Kami, tim evakuasi SAR gabungan, sudah melakukan yang terbaik. Dari awal mulai jatuh, kami sudah mempersiapkan tim sampai lima hari berturut-turut baru bisa naik. Upaya-upaya itu sudah kami lakukan semaksimal mungkin," ujarnya.

Jenazah Juliana Marins berhasil dievakuasi dari jurang Rinjani pada Rabu (25/6/2025) dan langsung dibawa ke Bali untuk dilakukan otopsi.

Jenazah Juliana Marins sudah tiba di kampung halamannya di Brasil pada (1/7/2025).