Mengapa Lansia Sering Terlihat Mudah Marah? Ini 7 Faktor Penyebab yang Perlu Dipahami

Menjadi lanjut usia (lansia) termasuk bagian dari kehidupan. Dilansir dari laman UNHCR, Senin (14/7/2025), usia lansia secara garis besar dari 60 tahun ke atas.
Sama seperti masa anak-anak dan dewasa, proses penuaan membawa banyak perubahan yang tidak selalu mudah diterima. Banyak lansia terlihat lebih mudah marah dan terseinggung sehingga sering membuat keluarga bingung.
Berikut ini beberapa faktor kenapa lansia lekas marah, sebagaimana dilaporkan Kompas.com, Sabtu (3/8/2024).
Mengapa lansia mudah marah?
1. Masalah kesehatan yang mulai muncul
Seiring bertambahnya usia, tubuh lansia jadi lebih rentan terhadap penyakit kronis. Beberapa kondisi, seperti nyeri sendi, tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman.
Rasa tidak nyaman ini sering berubah menjadi rasa kesal atau marah, terutama jika mereka merasa tidak bisa melakukan hal-hal seperti dulu lagi.
2. Penurunan fungsi indra
Kenapa lansia mudah marah? Berikut beberapa faktor dan alasan di baliknya, dari penurunan kondisi kesehatan hingga kehilangan orang terkasih.
Lansia juga mengalami penurunan fungsi indra, seperti penglihatan dan pendengaran.
Hal ini membuat mereka kesulitan dalam berkomunikasi dan merasa frustrasi karena tidak bisa mengikuti percakapan. Akibatnya, emosi pun mudah terpancing.
3. Melemahnya sendi dan otot
Masalah di lutut, punggung, atau otot bisa membatasi lansia dalam bergerak. Untuk berjalan, berdiri lama, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari pun sulit.
Rasa ketergantungan pada orang lain bisa membuat mereka merasa tak berdaya. Perasaan ini bisa muncul sebagai kemarahan.
4. Gangguan ingatan
Kenapa lansia mudah marah? Berikut beberapa faktor dan alasan di baliknya, dari penurunan kondisi kesehatan hingga kehilangan orang terkasih.
Penurunan daya ingat termasuk hal wajar terjadi, seiring bertambahnya usia. Para lansia kerap memerlukan waktu lebih lama untuk memroses informasi atau menyampaikan sesuatu.
Kondisi tersebut bisa diperparah oleh beberapa faktor, antara lain efek samping obat dan demensia.
Ketika mereka tidak bisa mengingat hal-hal penting, rasa frustrasi bisa muncul dan berubah menjadi kemarahan.
5. Masa pensiun
Penyebab lansia mudah marah adalah masa pensiun. Tak semua orang siap menghadapi masa pensiun, meskipun ada beberapa lansia yang sudah merencanakannya jauh-jauh hari.
Ada lansia yang merasa kehilangan identitas diri setelah tidak lagi bekerja. Mereka merasa tidak berguna, bosan, atau bingung harus mengisi waktu luang dengan melakukan apa.
Hal tersebut bisa menjadi pemicu munculnya emosi negatif, termasuk amarah.
6. Masalah keuangan
Kenapa lansia mudah marah? Berikut beberapa faktor dan alasan di baliknya, dari penurunan kondisi kesehatan hingga kehilangan orang terkasih.
Setelah pensiun, penghasilan bisa jadi tak sebanyak dulu ketika aktif bekerja. Tak sedikit lansia yang harus hidup dengan penghasilan terbatas.
Jika mereka tidak menyiapkan dana pensiun dengan baik, apalagi ditambah dengan kondisi tubuh yang menuruna, perasaan khawatir soal keuangan bisa membebani pikiran setiap hari.
Hal ini bisa menimbulkan stres yang berkepanjangan dan berdampak pada kestabilan emosi.
7. Kehilangan pasangan dan teman
Kenapa lansia mudah marah? Berikut beberapa faktor dan alasan di baliknya, dari penurunan kondisi kesehatan hingga kehilangan orang terkasih.
Faktor lain yang menyebabkan lansia mudah marah bersumber dari rasa kehilangan.
Salah satu hal tersulit yang harus dihadapi lansia adalah kehilangan orang-orang terkasih, seperti pasangan atau teman, satu-persatu.
Rasa kehilangan yang dalam bisa membuat mereka merasa sendiri dan tidak dimengerti, serta kesepian yang akhirnya berubah menjadi amarah ke orang-orang terdekat.