Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan

Terapi stem cell, terapi stem cell, stem cell berasal dari, sel punca berasal dari, Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan

Pemanfaatan stem cell atau sel punca untuk pengobatan di Indonesia makin berkembang. Selain untuk mengatasi radang sendi, saat ini stem cell juga dipakai untuk cedera otak, hingga gangguan retina.

Terapi stem cell adalah salah satu metode pengobatan regeneratif yang menggunakan sel khusus untuk membantu memperbaiki atau menggantikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. 

Stem cell memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, sehingga berpotensi besar dalam mengobati berbagai kondisi medis, seperti kanker darah (leukimia), gangguan sistem imun, dan beberapa penyakit degeneratif.

“Terapi stem cell bukan hanya transplantasi, tapi memanfaatkan kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Secretome bahkan memberikan efek regeneratif kuat tanpa efek samping berbahaya,” jelas dr. Sandy Qlintang M.Biomed, President Director PT Bifarma Adiluhung-Stem Cell Regenic.

Ia mengatakan, di Indonesia penggunaan stem cell juga sudah diakui oleh pemerintah untuk penyekit tertentu.

"Sudah mendapatkan ijin standar layanan dari PERMENKES Nomor HK.01.07/MENKES/1359/2024 pada bidang orthopedi dan traumatologi, khususnya untuk 15 jenis penyakit terkait masalah tulang dan muskuloskeletal," katanya kepada Kompas.com.

Peraturan ini mencakup standar pelayanan, izin penyelenggaraan, dan pengawasan untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi.

Cara mendapatkan terapi stem cell

Untuk mendapatkan terapi stem cell, pada tahap awal pasien perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi penyakitnya. 

Terapi stem cell, terapi stem cell, stem cell berasal dari, sel punca berasal dari, Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan

Ilustrasi terapi stem cell.

"Kemudian dokter akan mempertimbangkan pilihan terapi terbaik, salah satunya dengan terapi stem cell ini. Pasien juga harus melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan layak dan cocok untuk mendapatkan terapi stem cell ini," kata dr.Sandy.

Secara umum, pasien membutuhkan beberapa kali suntikan stem cell untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Namun hal ini tergantung pada penilaian dokter dan kondisi masing-masing pasien.

Memilih klinik terapi stem cell

Regulasi Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa skema penelitian berbasis pelayanan hanya dilaksanakan di rumah sakit yang ditetapkan pemerintah atau afiliasinya.

Memilih klinik terapi stem cell yang terpercaya bukan hanya soal efektivitas pengobatan, namun juga mengenai keamanan jangka panjang. Terapi yang dilakukan tanpa standar medis dapat menimbulkan risiko kesehatan. 

Sebagai pasien kita perlu mengetahui apakah klinik stem cell memiliki izin resmi, sertifikasi, serta dokter yang memiliki kualifikasi melakukan terapi ini. Tanyakan pula sumber stem cell-nya. Pastikan stem cell berasal dari sumber yang terpercaya dan diproses di laboratorium yang memenuhi standar.

Menurut dr.Sandy, sumber stem cell Regenic berasal dari donor tali pusat bayi pertama dengan profil genetik sehat dari ibu berusia di bawah 25 tahun, yang kini telah berkembang menjadi lebih dari 10 triliun sel.

Untuk memperluas layanan, Regenic berkolaborasi dengan klinik Intibios yang menghadirkan layanan stemcell dan secretome wellness therapy.

President Director Intibios, Iman Pambagyo mengatakan, masa depan kesehatan adalah regeneratif.

"Lewat kolaborasi dengan Regenic, Intibios berkomitmen menghadirkan terapi yang tidak hanya bersifat kuratif tapi juga preventif dan promotif," katanya.

Ia menambahkan, terapi ini bisa dipakai untuk anti-aging, pemulihan pasca trauma, hingga perbaikan sel otak dan saraf.