Kulon Progo Gaungkan Wisata Lewat Seni Pertunjukan Rakyat Internasional

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menggencarkan promosi pariwisata daerah ke kancah internasional melalui pendekatan budaya dan seni pertunjukan.
Acara ini berlangsung selama lima hari di Waduk Sermo, Desa Wisata Sermo, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu upaya terbaru adalah dengan menyelenggarakan Gelar Seni Pertunjukan Rakyat di Taman Prasasti Bedol Desa di Waduk Sermo.
Setelah berhari-hari pertunjukan rakyat Kulon Progo, puncaknya menghadirkan seni budaya dari beberapa negara.
“Mereka datang membawa kekayaan budaya dari negaranya masing-masing. Bahkan hari ini mereka menampilkan gamelan yang sudah menjadi bagian dari kurikulum akademis di negara mereka," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, Kamis (24/7/2025).
Yang menjadi sorotan adalah kehadiran penampil dari empat negara sahabat, yakni China, Jepang, Filipina, dan Ekuador.
Ajak tamu luar neger jelajah Kulon Progo
Para tamu internasional sudah lebih enam hari berada di Kulon Progo. Sepanjang itu, mereka lebih dulu diajak mengunjungi destinasi wisata andalan Kulon Progo, seperti Kebun Teh Nglinggo, Puncak Widosari, industri batik, dan Perbukitan Menoreh.
Tujuannya selain mengenalkan potensi lokal, juga agar pengalaman mereka bisa menjadi cerita positif yang dibawa kembali ke negara asal masing-masing.
“Ini semi-semi promosi. Mereka mengenali Kulon Progo dan potensinya. Harapannya, mereka akan bercerita sepulangnya nanti, membuka peluang kunjungan wisatawan baru, bahkan potensi kerja sama budaya ke depan,” kata Joko.
Masyarakat dan pelaku wisata menyambut hangat kehadiran tamu asing dan pertukaran seni budayanya. Selain memperkaya wawasan budaya, acara ini juga memberi dampak langsung terhadap ekonomi lokal.
Puncak Widosari di Kulon Progo, Yogyakarta
Selama sepekan, rangkaian acara diisi oleh pameran UMKM, pasar rakyat, lomba flash mob, konser musik, dan pertunjukan tari tradisional.
“Terasa banget, warung, penginapan, dan pelaku UMKM kebanjiran pengunjung. Pendapatan daerah juga pasti meningkat,” kata Joko.
Pemkab Kulon Progo berkomitmen menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda tahunan, dengan cakupan yang terus diperluas.
“Tahun ini empat negara, tahun depan bisa lebih. Yang penting, budaya jadi jembatan untuk menarik kunjungan dan menguatkan ekonomi masyarakat,” kata Joko.
Kehadiran empat negara dan seniman lokal bukan hanya sebatas pertunjukan hiburan, melainkan bagian dari strategi penguatan destinasi wisata berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Berawal dari keberadaan Bendung Kayangan di kapanewon sebelah dan jauh, kemudian pertunjukkan serupa digelar di tempat-tempat berbeda secara bergiliran.
Saat ini acara berlangsung di pinggir waduk Sermo. Joko menegaskan, cara ini untuk memperkuat destinasi wisata yang berretribusi.