Sistem Suspensi Cerdas DiSus dari BYD: Solusi Mobilitas Modern

Apa Itu Teknologi Suspensi DiSus dari BYD?
BYD terus memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik dengan menghadirkan inovasi teknologi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjanjikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan aman.
Salah satu teknologi terbaru yang mulai disematkan oleh BYD di Indonesia adalah sistem suspensi cerdas bernama DiSus.
New BYD Seal 2025
Bagaimana Cara Kerja Sistem DiSus?
Sistem DiSus mulai diaplikasikan pada beberapa model BYD dan Denza dengan tiga tingkat kecanggihan yang berbeda: DiSus-C, DiSus-A, dan DiSus-X.
Menurut Head of Product PT BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata, DiSus bekerja melalui tiga tahapan utama, yaitu Perception Layer, Decision Layer, dan Execution Layer.
Pada tahap pertama, berbagai sensor seperti acceleration sensor dan ride height sensor memantau kondisi jalan, kecepatan, serta gaya gerak kendaraan. "Setelah data terkumpul, informasi tersebut dikirim ke Decision Layer yang berperan sebagai pusat kendali, yaitu DiSus Intelligent Computing Center," jelas Bobby.
Di sinilah proses interpretasi data berlangsung dengan kecepatan tinggi untuk memahami kondisi berkendara dan menentukan respons yang sesuai.
DiSus-C pada New BYD Seal 2025
Hasil keputusan kemudian dieksekusi oleh Execution Layer melalui electronically controlled damper yang bekerja secara individual di setiap roda.
Apa Saja Tingkat Kecanggihan DiSus?
Model pertama yang membawa teknologi ini ke pasar Indonesia adalah BYD Seal 2025, yang dibekali DiSus-C.
Sistem ini menggunakan suspensi berbasis fluida untuk meredam guncangan dan meningkatkan kenyamanan berkendara. “Seal model 2025 jadi yang pertama masuk ke Indonesia dengan DiSus-C. Teknologi ini memiliki sensor electronically controlled damper, dan DiSus Intelligent Computing Center di tengahnya," tambah Bobby.
Menariknya, suspensinya bekerja secara individu untuk menyesuaikan kondisi jalan.
Denza di GIIAS 2025
Tingkat lebih tinggi adalah DiSus-A, yang digunakan pada Denza Z9.
Sistem ini memanfaatkan suspensi udara (air suspension) yang disebut Intelligent Air Body Control System. “DiSus-A ini lebih advance. Karena menggunakan air suspension, responsnya 40 persen lebih cepat dibandingkan yang menggunakan fluida," ungkap Bobby.
Dengan struktur air suspension, space utilization meningkat hingga 60 persen, sehingga kendaraan menjadi lebih ringan dan dinamis.
Apa Keunggulan DiSus-X?
Tingkat tertinggi, DiSus-X, adalah teknologi suspensi aktif penuh yang diterapkan pada supercar listrik Yangwang U9.
Sistem ini tidak hanya mengandalkan sensor di setiap roda, tetapi juga didukung oleh teknologi LiDAR, yang memungkinkan kendaraan mendeteksi kondisi jalan sebelum roda menyentuh permukaannya.
DiSus-X
Dengan respons yang sangat cepat, hanya dalam 40 milidetik, DiSus-X memberikan kontrol yang luar biasa bagi kendaraan berperforma tinggi seperti U9, yang mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 2,36 detik.
“Kalau DiSus-C difokuskan pada kenyamanan, DiSus-A untuk kemewahan, maka DiSus-X itu puncaknya, di mana kecanggihan, performa, dan prediktif suspension digabung jadi satu,” jelas Bobby.
Mengapa DiSus Penting untuk Kendaraan Listrik?
Melalui rangkaian teknologi DiSus ini, BYD menunjukkan keseriusannya dalam membangun kendaraan listrik yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mengedepankan inovasi kenyamanan dan keselamatan.
Dengan sistem suspensi yang canggih ini, BYD berkomitmen untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi para pengguna kendaraan listrik di Indonesia.