Mengenal DiSus, Teknologi Suspensi Canggih Buatan BYD
Raksasa otomotif asal Cina, BYD mengembangkan teknologi suspensi yang diklaim memadukan kenyamanan dengan stabilitas berkendara bernama DiSus Intelligent Body Control.
Secara keseluruhan ada enam jenis DiSus dengan karakter berbeda, disesuaikan jenis mobil mulai dari DiSus-C, DiSus-A, DiSus-P, DiSus-M, DiSus-Z dan DiSus-X.
Seluruh suspensi itu punya satu kesamaan, yakni menyeimbangkan kenyamanan di kabin tanpa mengorbankan stabilitas dan handling mobil selama berkendara.
Suspensi juga dapat bekerja secara individual dan menyesuaikan kebutuhan pengemudi selama perjalanan.
“Biasanya ketika pilih kendaraan comfort, vertical oscillation (gerakan naik-turun) nyaman tetapi lateral atau guncangan kanan-kirinya akan kurang (nyaman),” kata Bobby Bharata, Head of Product PT BYD Motor Indonesia di Tangerang belum lama ini.
Sebaliknya jika memprioritaskan handling, maka vertical oscillation-nya bakal terasa kurang memuaskan. Sehingga dapat mengurangi kenyamanan di kabin.
“Ini yang dilakukan BYD, melakukan riset dan pengembangan secara in-house mengintegrasikan comfort dan good handling,” kata Bobby.
Cara Kerja DiSus
Bobby menjelaskan, ada tiga sistem arsitektur dari DiSus yakni perception layer (sensor), decision layer (prosesor) dan execution layer (suspensi).
“Perception layer dianalogikan seperti mata. Contohnya ketika ada benda mendekat kita lihat, diolah sedemikian rupa oleh otak (decision layer), nanti disalurkan ke execution layer,” kata Bobby.
Di Indonesia, teknologi DiSus yang pertama kali masuk adalah DiSus-C pada BYD Seal teranyar.
“DiSus-C ada sensor, electronic control damper, lalu Di-Sus intelligent computing system,” kata dia.
Sementara pada Denza Z9 yang melantai perdana di GIIAS 2025, kaki-kakinya dibekali DiSus-A.

Berbeda dari DiSus-C, DiSus-A merupakan air suspension alias sudah tidak menggunakan fluida lagi. Jadi diklaim menghasilkan respons lebih cepat.
Lebih mumpuni, sebab DiSus-A dipadukan fitur tambahan Active Side Bolster Support.
“Di bagian pinggang jok itu ada suspensi tambahan untuk membantu badan menahan tekanan (saat mobil bermanuver),” jelas dia.
Kemudian karena merupakan air suspension, ukurannya lebih kecil dan punya respons 40 persen lebih cepat dibandingkan DiSus-C.
Terakhir ada DiSus-X yang disematkan pada YangWang U9. Kehadiran suspensi independen mengimbangi performa buas dari mobil sport tersebut.
Perbedaan dari DiSus-A dan C, DiSus-X dibekali tambahan sensor lidar. Respons suspensi jadi semakin cepat, yakni 40 milidetik.
Baru Ada di BYD Seal 2025
Bobby menegaskan, DiSus bukan teknologi yang bisa lepas-pasang alias plug and play. Sehingga pemilik BYD Seal keluaran pertama di Indonesia tidak bisa menikmati DiSus.

“DiSus tidak hanya suspensi tetapi rangkaiannya secara keseluruhan,” tegas Bobby.
Dia menjelaskan tiga sistem layer pada DiSus yaitu perception layer, decision layer dan execution layer saling berhubungan.
Kemudian perlu didukung dengan perangkat lunak teranyar yang baru ada pada BYD Seal teranyar.