China Resmi Larang Total Kripto, Bitcoin dan Ethereum Kena Getahnya?

Pemerintah Tiongkok secara resmi menerapkan larangan total terhadap semua aktivitas terkait mata uang kripto, termasuk trading, mining, dan layanan-layanan terkait lainnya. Keputusan ini, yang berlaku efektif sejak 31 Mei 2025, menandai puncak dari kebijakan restriktif yang telah dilakukan oleh Beijing selama bertahun-tahun.
Langkah tegas ini diumumkan dengan alasan utama untuk menjaga stabilitas finansial, mencegah capital flight, dan menegaskan kembali kedaulatan moneter negara di tengah percepatan pengembangan yuan digital.
Garis Besar Kebijakan Larangan Baru
Larangan yang dikeluarkan oleh Tiongkok kali ini bersifat menyeluruh. Tidak hanya menargetkan aktivitas di dalam negeri, kebijakan ini juga menyasar entitas-entitas di luar negeri yang menyediakan layanan kripto bagi warga Tiongkok. Berikut adalah beberapa poin penting dari kebijakan baru ini:
-
Larangan Total: Seluruh kegiatan mining, trading, dan layanan terkait kripto kini dinyatakan ilegal. Ini mencakup aset digital populer seperti Bitcoin dan Ethereum.
Target Luas: Larangan ini juga berlaku untuk bursa (exchanges) di luar Tiongkok yang menawarkan layanannya kepada warga Tiongkok, mengancam operasional mereka.
-
Potensi Ekspansi: Ada indikasi bahwa Tiongkok mungkin akan melangkah lebih jauh, bahkan melarang kepemilikan kripto secara individu, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong adopsi yuan digital (CBDC).
Kilas Balik Sejarah Pembatasan Kripto di Tiongkok
Kebijakan ini bukanlah hal baru. Selama satu dekade terakhir, Tiongkok telah secara bertahap memperketat cengkeramannya terhadap kripto:
2013: Bank-bank Tiongkok dilarang memproses transaksi Bitcoin.
2017: Tiongkok melarang total Initial Coin Offerings (ICOs) dan menutup semua bursa kripto domestik.
2021: Larangan menyeluruh terhadap mining dan trading kripto secara nasional diberlakukan oleh beberapa lembaga negara.
Langkah terbaru ini adalah konfirmasi dari niat kuat pemerintah Tiongkok untuk mengendalikan lanskap keuangan digital mereka sepenuhnya.
Mengapa Tiongkok Melarang Kripto Sekarang?
Pihak berwenang Tiongkok memiliki beberapa alasan kuat di balik keputusan ini:
Stabilitas Finansial: Pemerintah menganggap volatilitas kripto sebagai ancaman terhadap sistem keuangan. Mereka khawatir bahwa gelembung aset digital bisa meledak dan memicu krisis ekonomi.
Kontrol Modal: Kripto sering digunakan sebagai alat untuk memindahkan modal keluar dari Tiongkok, yang menjadi kekhawatiran utama Beijing.
Kedaulatan Moneter: Larangan ini bertujuan untuk mengeliminasi persaingan dari aset digital terdesentralisasi, sekaligus mempercepat adopsi yuan digital yang dikendalikan oleh negara. Dengan demikian, Tiongkok bisa memiliki kendali penuh atas pergerakan uang digital di negaranya.
Lingkungan: Mining kripto dikenal sebagai proses yang sangat boros energi. Hal ini bertentangan dengan komitmen Tiongkok untuk mencapai target lingkungan dan mengurangi emisi karbon.
Apa Dampaknya Terhadap Pasar Kripto Global?
Meskipun Tiongkok adalah salah satu pemain besar di pasar kripto, para ahli meyakini bahwa larangan ini tidak akan menyebabkan keruntuhan jangka panjang.
Secara historis, larangan serupa di masa lalu, seperti pada tahun 2021, memang memicu penurunan tajam harga Bitcoin sekitar 10-30%, namun dampaknya cenderung bersifat sementara.
Para ahli berpendapat bahwa yang terjadi bukanlah eliminasi, melainkan migrasi aktivitas trading:
Peralihan Fokus: Para investor dan penambang Tiongkok cenderung memindahkan operasional mereka ke pasar-pasar yang lebih ramah regulasi, seperti Amerika Serikat, Hong Kong, Kazakhstan, dan lainnya.
Hong Kong sebagai Pusat Baru: Kota Hong Kong, yang kini memiliki kerangka lisensi kripto yang lebih jelas, mulai menjadi pusat baru bagi proyek-proyek stablecoin dan perusahaan layanan kripto. Hal ini memungkinkan investor Tiongkok untuk tetap berinteraksi dengan pasar kripto melalui jalur yang sah secara hukum, meskipun terbatas.
Secara keseluruhan, larangan total Tiongkok ini adalah puncak dari kebijakan yang sudah lama diprediksi. Tujuannya jelas: melindungi stabilitas finansial dan memusatkan kendali mata uang digital. Meskipun akan menyebabkan volatilitas jangka pendek, sejarah menunjukkan bahwa pasar kripto global cenderung beradaptasi dan berkembang di lokasi lain.