Keberhasilan Bayi Tabung Lebih Tinggi dengan Pendekatan Personal

Pendekatan personal dan holistik yang menyesuaikan karateristik setiap pasien yang menjalani program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) dinilai dapat meningkatkan keberhasilan kehamilan.
Pendekatan tersebut saat ini diadopsi oleh klinik kesuburan Benih IVF Center by Brawijaya Hospital Jakarta, dengan penasihat medis Dr.Robert Fischer dari Jerman.
Fischer merupakan seorang ahli kesuburan yang dikenal atas pengembangannya dalam Fischer Concept Protocol, sebuah pendekatan personalisasi pada program IVF.
Protokol ini dirancang untuk meningkatkan keberhasilan IVF dengan menyesuaikan perawatan berdasarkan karakteristik unik setiap pasien, termasuk faktor hormonal, genetik, dan gaya hidup.
Menurut Fischer, dalam protokol ini tim dokter akan meniru apa yang terjadi dalam siklus alami, termasuk perkembangan oosit, waktu ovulasi, dan bagaimana pemicu ovulasi, sehingga angka keberhasilan lebih tinggi dibanding metode konvensional.
"Di alam, ini adalah hasil perkembangan selama jutaan tahun, jadi semuanya sudah terpogram. Kita harus belajar memperogram apa yang dilakukan oleh alam. Ketika kita mulai melakukan hal-hal yang tidak alami, kita bisa mengganggu tingkat keberhasilannya," paparnya dalam seminar "Personalized Paths to Parenthood" yang diadakan oleh Brawijaya Hospital di Jakarta (2/8/2025).
Ia menambahkan, dalam protokolnya tim dokter akan melakukan personalisasi sesuai kebutuhan pasien dan memantau secara ketat secara real-time.
"Termasuk juga dipersonalisasi dalam hal satu pasien hanya ditangani oleh satu dokter yang terus mengikuti prosesnya agar tidak ada informasi yang hilang," paparnya.
Dalam pendekatan personal, dokter juga akan menganalisis profil hormonal, genetik, dan metabolisme pasien, untuk menentukan protokol stimulasi ovarium yang optimal.
Menurut dr.Niken P.Pangastuti Sp.OG-KFER, kualitas embrio juga dipertimbangkan untuk meningkatkan keberhasilan implantasi.
"Embrio yang sudah jadi tidak ditanam di siklus yang sama, tapi dibekukan dulu lalu dilakukan genetik skrining (Preimplantation Genetic Testing/PGT). Begitu didapatkan hasilnya, baru diimplan," paparnya di acara yang sama.
Implementasi Fischer Concept Protocol di Benih IVF Center dijalankan oleh tim multidisiplin yang dipimpin oleh dr. M. Luky Satria, Sp.OG-KFER, untuk memastikan setiap tahapan protokol dijalankan secara optimal dan konsisten guna meningkatkan keberhasilan kehamilan.
Dengan teknologi reproduksi berbantu yang ada saat ini, program bayi tabung memiliki angka keberhasilan sampai 40 persen per siklus. Namun, tingkat keberhasilan ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk status kesehatan calon orangtua, gaya hidup, dan juga faktor usia perempuan.