Kontroversi Korset Wajah dari Kim Kardashian untuk Wajah Lebih Tirus

Merek shapewear milikselebriti dan influencer asal Amerika Serikat, Kim Kardashian, mencoba meraup keuntungan dari tren ritual tidur, dengan meluncurkan shapewear untuk wajah lebih tirus.
Dijual seharga kurang lebih Rp 1.2 juta, masker wajah terbaru dari Skims ini ludes terjual dalam waktu kurang dari 24 jam, diburu oleh orang yang berharap bisa mendapatkan garis rahang yang lebih “terbentuk”, sesuai klaim iklan produk tersebut.
Namun, face shapewear ini menuai perdebatan di internet. Sebagian orang menyebutnya sebagai masa depan teknik kontur tanpa bedah, namun tak sedikit pula yang mengecamnya sebagai hal yang “distopia”, menilai bahwa perusahaan ini justru membuat perempuan semakin merasa tidak percaya diri.
Awalnya dipakai pascaoperasi
Korset wajah seperti ini sebenarnya bukan hal baru, desain serupa telah ada selama bertahun-tahun dan biasanya digunakan pasca operasi.
Namun, Skims merombak ulang konsep ini dan memasarkan produk tersebut sebagai benda “wajib punya” yang bisa digunakan setiap hari, dengan klaim mampu “membentuk dan mengukir” wajah.
Di TikTok, influencer kecantikan yang mengikuti tren "morning shed" menggunakan korset wajah tersebut dengan tren lain seperti
plester mulut dan gua sha (pemijat wajah) demi bisa bangun pagi dengan kondisi kulit kencang dan cantik.
Pakar perawatan kulit Laura Porter mengatakan bahwa korset wajah dipasarkan dengan menargetkan Gen Z dan milenial muda.

Kim Kardashian ketika menghadiri Vanity Fair Oscar Party 2025 di Wallis Annenberg Center for the Performing Arts, Beverly Hills, California, AS, Minggu (2/3/2025).
"Branding dan nada pesannya menunjukkan bahwa produk ini ditujukan kepada perempuan yang mengikuti tren kecantikan dan budaya influencer," jelas Porter.
Skims juga menggandeng sejumlah influencer kecantikan untuk mempromosikan produknya, dan di TikTok beberapa influencer mengklaim bahwa face wrap baru ini memberikan hasil instan.
"Cara face wrap ini meningkatkan penampilan kulit saya di pagi hari sungguh luar biasa, garis rahang saya belum pernah se-lifting ini," kata seorang influencer kecantikan muda dalam sebuah video.
Walau demikian dokter mengingatkan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa pemakaian korset wajah akan efektif.
Menurut Dr.Anna Andrienko, pakar di bidang prosedur kosmetik, produk seperti korset wajah mungkin memberi efek membentuk rahang sementara atau meniruskan karena tekanan. Namun, tetap saja efeknya hanya sementara.
"Korset wajah ini tidak memberikan hasil kontur atau pengencangan kulit yang tahan lama," jelasnya. "Paling banter, ini bisa mengurangi retensi cairan dalam jangka pendek. Malah, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit, jerawat, atau masalah sirkulasi jika dikenakan terlalu ketat atau dalam jangka waktu lama," katanya.
Dr. Andrienko juga menepis pernyataan produk yang menyebutkan "diinfus dengan benang kolagen".
Kolagen adalah protein yang penting untuk elastisitas dan kekencangan kulit, tetapi hanya ada sedikit bukti bahwa kain yang mengandung kolagen dapat memberikan manfaat yang terukur.
Berdampak buruk pada self-esteem
Bukan hanya efektivitasnya yang dipertanyakan, produk ini juga menimbulkan kritik karena dapat memicu idealisme kecantikan yang merugikan, memperkuat rasa tidak aman, dan mengirimkan pesan bahwa bahkan tidur pun perlu dioptimalkan demi peningkatan kecantikan.
Porter mengatakan produk-produk seperti ini dapat memengaruhi citra tubuh, terutama di kalangan gadis muda.
"Ketika kita mulai menargetkan area seperti dagu atau garis rahang dengan balutan kompresi, itu mengirimkan pesan bahwa bahkan fitur alami dan struktural yang normal pun perlu diperbaiki," ujarnya.
"Seiring waktu, hal ini dapat mengikis harga diri, membuat orang merasa tidak mampu kecuali mereka terus-menerus memperbaiki atau membentuk ulang diri mereka sendiri."
Aktivis body positivity, Michelle Elman mengatakan, konsumen mungkin akan membeli produk karena mengira akan memiliki bentuk rahang yang sama seperti Kim Kardashian jika mereka memakai korset wajah.
"Padahal itu tidak benar, karena dia (Kim) menjalani perawatan kecantikan yang mahal untuk mendapatkan bentuk rahang dan wajah, bukan karena memakai selembar korset," ujarnya.