Tidak Perlu ke Bengkel, Kendaraan BBG Kini Bisa Dirawat dari Mana Saja

PGN hadirkan bengkel keliling BBG dan bantu konversi kendaraan demi dorong energi bersih nasional.

Tidak Perlu ke Bengkel, Kendaraan BBG Kini Bisa Dirawat dari Mana Saja, Perluasan Akses Layanan Melalui Bengkel Keliling, Program Konversi dan Dukungan untuk Pengemudi Online, Sinergi Antar Anak Usaha dan Dampak Jangka Panjang, Pelatihan Teknisi untuk Bangun Ekosistem BBG Nasional, Efisiensi Ekonomi dan Dampak Sosial Nyata
Tidak Perlu ke Bengkel, Kendaraan BBG Kini Bisa Dirawat dari Mana Saja (©otosia.com)

Transformasi energi tidak lagi sekadar wacana. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kini hadir dengan solusi konkret lewat program Bengkel Keliling BBG, yang diluncurkan dalam gelaran CNG Market Day 2025 di Bandung. Program ini menjadi bagian dari komitmen PGN untuk memperluas akses terhadap energi bersih dan efisien, terutama di sektor transportasi perkotaan yang padat dan berisiko tinggi terhadap polusi udara.

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PGN memberikan satu unit kendaraan bengkel keliling lengkap dengan peralatan mekanik serta layanan servis bulanan ke tiga kota besar: Jabodetabek, Semarang, dan Surabaya. Dengan pendekatan yang mobile dan langsung menyentuh pengguna, PGN ingin meringankan beban operasional pengemudi sekaligus memperluas adopsi kendaraan berbahan bakar gas.

“Program Bengkel Keliling BBG diluncurkan sebagai bagian dari komitmen PGN dalam mendukung target Net Zero Emissions 2060, sekaligus menjawab kebutuhan akan layanan pemeliharaan kendaraan BBG yang belum merata di berbagai wilayah,” kata Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko.

Perluasan Akses Layanan Melalui Bengkel Keliling

Bengkel keliling BBG hadir sebagai solusi atas keterbatasan akses layanan pemeliharaan bagi pengguna kendaraan berbahan bakar gas, khususnya di luar pusat kota. Dalam peluncurannya, PGN menyerahkan satu unit kendaraan operasional lengkap dengan toolset mekanik dan sistem layanan bulanan yang akan berjalan hingga Februari 2026.

Layanan ini akan tersedia secara bergilir di Jabodetabek, Semarang, dan Surabaya. Inisiatif ini tak hanya menghadirkan kenyamanan dan efisiensi bagi pengemudi, tetapi juga mempercepat penetrasi kendaraan BBG di Indonesia, yang saat ini masih terbatas pada wilayah tertentu.

Dengan hadirnya layanan mobile seperti ini, PGN berharap dapat menutup kesenjangan infrastruktur dan memperluas daya jangkau program konversi BBG secara lebih merata dan efektif.

Program Konversi dan Dukungan untuk Pengemudi Online

Tak hanya layanan bengkel, PGN juga memperkuat ekosistem BBG melalui konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke BBG. Sejak 2023, melalui kolaborasi bersama Komunitas Mobil Gas (Komogas), PGN telah mengonversi 187 kendaraan, dengan 40 unit tambahan terealisasi pada tahun 2025 ini.

Konversi ini dilakukan terutama untuk mendukung pengemudi online yang rentan terhadap fluktuasi harga BBM. Dengan BBG yang lebih ekonomis, para pengemudi mendapat penghematan hingga 30% dalam biaya operasional hariannya.

“Terima kasih kepada Pertamina, PGN dan Gagas atas bantuan ini sehingga kehidupan kami menjadi lebih baik karena efisiensi biaya energi dapat menjadi pemasukan tambahan bagi kami,” ungkap Andy Lala, Ketua Komogas.

Sinergi Antar Anak Usaha dan Dampak Jangka Panjang

Untuk memaksimalkan dampak inisiatif ini, PGN melibatkan anak usahanya, PGN Gagas, dalam memperkuat layanan konversi dan pengisian bahan bakar gas. Lewat kolaborasi tersebut, PGN ingin membentuk ekosistem BBG yang berdaya tahan dan andal di berbagai daerah.

Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan menekankan bahwa harga BBG yang kompetitif akan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat luas, terutama di tengah kenaikan biaya hidup. Tak hanya itu, program ini juga mendorong penurunan emisi karbon secara signifikan.

“Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” jelas Santiaji.

Pelatihan Teknisi untuk Bangun Ekosistem BBG Nasional

Menyadari pentingnya dukungan SDM, PGN juga menyelenggarakan program pelatihan teknisi konversi dan pemeliharaan kendaraan BBG. Program ini digelar pada akhir Juni hingga awal Juli 2025 dan diikuti oleh 20 peserta dari berbagai wilayah Indonesia.

Para peserta dibekali pengetahuan teknis serta perangkat pendukung agar mampu memberikan layanan berkualitas tinggi di komunitas masing-masing. Hal ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan standar layanan BBG nasional.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PGN dalam mengembangkan rantai pasok energi bersih dari hulu ke hilir—tak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari sisi SDM dan pemberdayaan komunitas.

Efisiensi Ekonomi dan Dampak Sosial Nyata

Lebih dari sekadar efisiensi energi, inisiatif BBG dari PGN juga membawa dampak sosial yang nyata. Pengemudi online dan pengguna kendaraan BBG kini memiliki opsi yang lebih terjangkau, sementara masyarakat luas mulai terpapar akan manfaat energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Efek positif ini juga terlihat dalam peningkatan taraf hidup pengguna, sebagaimana disampaikan Komogas. Dengan berkurangnya pengeluaran untuk bahan bakar, pengguna memiliki ruang lebih besar untuk menabung atau meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Transformasi energi melalui BBG bukan hanya soal teknologi, melainkan juga soal perubahan budaya dan gaya hidup masyarakat. Dan di situlah PGN mengambil peran penting sebagai jembatan antara inovasi dan kebutuhan publik.