Menurut Psikologi, Ini 5 Hal yang Jangan Pernah Kamu Ungkap ke Teman Kantor, Bisa Bikin Repot Sendiri!

Ilustrasi bekerja di kantor, “Aku berencana resign dalam waktu dekat”, “Aku nggak suka manajer/rekan kerja kita”, “Gajiku lebih tinggi/rendah dari kamu”, “Aku sebenarnya nggak kerja beneran, cuma pura-pura sibuk”, “Jangan bilang siapa-siapa, tapi…” (Berbagi informasi rahasia)
Ilustrasi bekerja di kantor

Bagi kebanyakan pekerja profesional, lingkungan kerja dan teman-teman kantor punya pengaruh besar dalam hidup mereka dan itu wajar. Sebab, kita menghabiskan sebagian besar waktu dalam sehari di tempat kerja.

Lantaran hal itulah, hubungan pertemanan di kantor bisa terasa menyenangkan dan memotivasi. Memiliki teman untuk ngobrol saat istirahat kopi, atau tempat curhat setelah hari yang berat di rumah atau kantor, memang bisa membuat hidup terasa lebih ringan.

Namun, seakrab apa pun hubunganmu dengan rekan kerja, ada beberapa hal yang sebaiknya tetap kamu simpan sendiri dan tidak dibagikan ke siapa pun. Ingat, hanya karena seseorang adalah temanmu, bukan berarti semua hal harus kamu ceritakan terutama dalam lingkungan profesional.

Menjaga batasan itu penting. Terlalu banyak membagikan opini pribadi atau informasi sensitif bisa berbalik merugikanmu, menimbulkan kesalahpahaman, merusak reputasi, atau bahkan menghambat kariermu.

Berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu bagikan di tempat kerja, beserta alasannya seperti dikutip dari laman Times of India.

“Aku berencana resign dalam waktu dekat”

Meskipun terasa wajar untuk curhat pada teman dekat di kantor, mengungkapkan rencana resign bisa menimbulkan ketegangan yang tidak perlu. Temanmu mungkin tanpa sengaja menyebarkan informasi itu, atau justru bingung harus bersikap bagaimana jika ditanya atasan.

Secara psikologis, membagi rahasia pribadi seperti ini bisa menimbulkan loyalty stress, temanmu merasa terjebak antara mendukungmu atau tetap setia pada tim. Selain itu, fokus terhadap pekerjaan yang sedang dijalani bisa terganggu, dan temanmu mungkin mulai menjaga jarak karena tahu kamu akan pergi.

Lebih buruk lagi, kalau kabar itu menyebar, kamu bisa kehilangan peluang promosi, bahkan diabaikan sebelum mendapat pekerjaan baru. Jadi, sebaiknya simpan rencana ini untuk diri sendiri sampai kamu benar-benar sudah mengamankan pekerjaan berikutnya.

“Aku nggak suka manajer/rekan kerja kita”

Mengeluhkan atasan atau rekan kerja mungkin terasa melegakan, tapi sebenarnya cukup berisiko bahkan meskipun kamu sedang bicara dengan teman dekat. Curhat sesekali setelah hari yang berat memang bisa dimaklumi, tapi kalau jadi kebiasaan, itu bisa menciptakan suasana kerja yang negatif.

Lebih parahnya lagi, kalau omonganmu sampai diulang oleh orang lain, bisa-bisa kamu dianggap sebagai biang gosip. Dari sisi psikologi, terlalu sering mengeluh bisa meningkatkan bias negatif, yaitu kecenderungan untuk lebih fokus pada hal-hal buruk dibanding yang baik.

Ini akan memengaruhi cara pandangmu dan hubungan sosial di kantor. Temanmu juga bisa merasa tidak nyaman, apalagi kalau ternyata dia punya pendapat berbeda soal orang yang kamu bicarakan. Bisa-bisa hubungan pertemanan pun ikut rusak.

“Gajiku lebih tinggi/rendah dari kamu”

Membicarakan soal gaji dengan teman kantor bisa membuka pintu menuju rasa iri, minder, atau perasaan tidak aman. Hal ini bisa memicu perbandingan yang tidak perlu, bahkan kompetisi yang tidak sehat.

Kalau temanmu merasa dia dibayar terlalu rendah atau malah terlalu tinggi, hubungan kalian bisa jadi canggung dan penuh perhitungan. Apalagi, struktur gaji di banyak perusahaan berbeda-beda tergantung posisi, kemampuan negosiasi, dan waktu masuk. Jadi membandingkan gaji sering kali tidak sebanding dan bisa menyesatkan.

“Aku sebenarnya nggak kerja beneran, cuma pura-pura sibuk”

Menyombongkan diri karena bisa bermalas-malasan di kantor bisa merusak reputasimu, meskipun kamu hanya bercanda. Hal itu menunjukkan kamu tidak bertanggung jawab, dan bisa membuat temanmu meragukan profesionalismemu.

Lebih parah lagi, kalau temanmu ikut-ikutan, manajer atau rekan kerja lain bisa tidak suka pada kalian berdua. Akibatnya, pekerjaan kalian pun bisa ikut terancam.

“Jangan bilang siapa-siapa, tapi…” (Berbagi informasi rahasia)

Membocorkan hal-hal sensitif di kantor ke teman kerja membuat mereka berada di posisi sulit. Ini bisa menimbulkan dissonansi kognitif yaitu rasa tidak nyaman karena harus memilih antara setia pada kamu atau memegang etika profesional.

Kalau informasi itu bocor, kamu bisa kehilangan kepercayaan dari atasan maupun temanmu sendiri. Ingat, kepercayaan di tempat kerja itu rapuh dan rahasia, entah bagaimana, cenderung muncul di saat-saat paling tidak tepat. Jadi, lebih baik hormati kerahasiaan yang sudah disepakati, dan simpan curhat pribadi yang dalam untuk orang di luar kantor.