Jangan Pernah Isi Oli Mesin Mobil Terlalu Penuh

Mengisi oli mesin mobil terlalu penuh dapat berdampak buruk pada mesin. Meskipun oli penting untuk pelumasan, bila volumenya berlebihan, justru bisa menimbulkan masalah.
Hardi WIbowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan ideal pengisian oli mesin pada mobil tidak lebih dari batas maksimal pada dipstick, atau di bawahnya sedikit.
“Oli yang terlalu banyak bisa menimbulkan tekanan berlebih dalam ruang mesin, ini dapat menyebabkan seal dan gasket bocor atau rusak, akibatnya, oli bisa merembes keluar dan menyebabkan kebocoran,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2025).
Hardi mengatakan, pergerakan poros engkol dan piston akan membuat oli yang terlalu penuh mendapatkan gejolak lebih besar. Sehingga, tekanan udara di dalam ruang oli bertambah signifikan.
Selain itu, oli yang terlalu penuh bisa menimbulkan buih atau gelembung udara karena diputar oleh poros engkol, buih ini akan mengganggu kemampuan oli dalam melumasi komponen mesin,” ucap Hardi.
Hardi juga mengatakan, oli mesin yang berlebih bisa masuk ke ruang bakar lewat celah piston dan terbakar bersama bensin. Selain menyebabkan asap knalpot jadi putih pekat, ruang bakar jadi lebih cepat kotor, dan beberapa sensor emisi bisa rusak.
“Karena oli berbuih dan pelumasan terganggu, gesekan meningkat, akibatnya, suhu mesin naik dan bisa overheat jika dibiarkan secara terus menerus,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, sistem pelumasan pada mesin mobil sudah dilengkapi dengan pompa sehingga pelumasan tetap bisa menggapai area-area terpencil, selama kualitas olinya dijaga.
“Jadi, cukup isi oli mesin mendekati batas maksimal, tidak usah dilebihkan, dengan demikian sistem pelumasan akan bekerja dengan baik, tapi bila sedikit lebihnya masih bisa ditoleransi,” ucap Hardi.