Top 5+ Kebiasaan Kencan Zaman Dulu yang Kini Sudah Jarang Dilakukan

Kebiasaan kencan saat ini berbeda dibandingkan masa lalu. Aturan yang dulu dianggap wajar saat ini mulai ditinggalkan, bahkan kencan saat ini terasa lebih fleksibel.
"Banyak dari aturan-aturan tersebut didasarkan pada norma-norma sosial yang sudah usang dan peran gender tradisional," ucap psikoterapis yang berpraktik di San Diego, California, Amerika Serikat, Leah Aguirre, LCSW, dilansir dari Psychology Today, Senin (11/8/2025).
Perubahan norma sosial membuat banyak kebiasaan kencan lama perlahan menghilang. Berikut beberapa kebiasaan kencan zaman dulu yang kini sudah jarang dilakukan atau ditinggalkan.
Kebiasaan kencan zaman dulu yang kini jarang dilakukan
1. Laki-laki selalu mengambil langkah pertama
Simak beberapa kebiasaan kencan zaman dulu yang saat ini mulai ditinggalkan menurut pakar, salah satunya laki-laki yang harus membayar biaya kencan.
Dulu, kencan identik dengan laki-laki yang mengambi langkah awal, sedangkan perempuan biasanya menunggu untuk didekati.
Menurut Aguirre, peran gender tradisional membuat laki-laki diasumsikan untuk memimpin, misalnya dengan memulai kencan atau lebih dulu menyatakan perasaan pada perempuan.
Aturan tersebut dinilai tidak mencerminkan keunikan masing-masing individu dalam hubungan asmara. Saat ini, banyak perempuan modern yang berani menunjukkan ketertarikan lebih dulu.
"Saat ini, jika Anda menghargai dan menganggap penting peran gender tradisional, tidak ada yang salah dengan itu. Namun, jika Anda merasa ingin mengejar seseorang, mengajak kencan, atau memulai percakapan, itu adalah hak Anda," jelas Aguirre.
Oleh sebab itu, jangan heran kalau ada perempuan yang lebih dulu menyatakan suka.
2. Biaya kencan tanggung jawab laki-laki
Simak beberapa kebiasaan kencan zaman dulu yang saat ini mulai ditinggalkan menurut pakar, salah satunya laki-laki yang harus membayar biaya kencan.
Soal biaya kencan, sebenarnya tergantung masing-masing individu yang menjalin kasih.
Namun, dulu laki-laki dianggap harus bertanggung jawab atas seluruh biaya kencan. Kebiasaan ini muncul pada masa ketika perempuan belum bebas bekerja.
Saat in, perempuan juga memiliki penghasilan sendiri. Banyak pasangan memilih untuk berbagi tagihan atau bahkan saling membayari.
"Menurut pendapat saya, jika seseorang mengajak berkencan, orang tersebut harus bertanggung jawab membayar. Namun, boleh juga berbagi tergantung kesepakatan," ucap kepala platform kencan Bumble, Alex Williamson, dilansir dari Best Life dan , Sabtu (15/6/2024).
Namun, sebelum kencan, pastikan kamu sudah mencari tahu lokasi mana yang sekiranya sesuai dengan anggaranmu.
3. Laki-laki menjemput dan mengantar pulang perempuan
Simak beberapa kebiasaan kencan zaman dulu yang saat ini mulai ditinggalkan menurut pakar, salah satunya laki-laki yang harus membayar biaya kencan.
Zaman dulu, perempuan biasanya menunggu di rumah sampai dijemput teman kencan.
Saat ini, banyak orang memilih bertemu langsung di lokasi, seperti mal atau restoran. Salah satu alasannya adalah demi keamanan.
"Jika kamu bertemu seseorang secara online (daring), jangan biarkan mereka tahu di mana kamu tinggal atau bekerja sebelum benar-benar mengenalnya," ucap CEO Exclusive Matchmaking, Susan Trombetti.
Trombetti juga menyarankan untuk bertemu di tempat umum yang ramai pada kencan pertama.
4. Beri kesempatan pada pasangan kencan
Simak beberapa kebiasaan kencan zaman dulu yang saat ini mulai ditinggalkan menurut pakar, salah satunya laki-laki yang harus membayar biaya kencan.
Menurut Aguirre, ada anggapan untuk memberi kesempatan dulu ke pasangan kencan, misalnya untuk kencan selanjutnya, meskipun hati merasa tak cocok.
Seseorang juga dituntut untuk berpkiran terbuka saat menjalani kencan dengan orang lain yang baru dikenal.
"Namun, Anda lebih mengenal diri sendiri dibanding siapa pun. Anda tahu apa yang Anda cari dan apakah Anda tertarik atau tidak. Anda tahu apa yang terasa baik dan apa yang terasa tidak begitu baik," ucap Aguirre.
Oleh sebab itu, jika hati sudah tidak nyaman dengan seseorang, bisa jadi kenyataan memang demikian. Tidak apa-apa jika hanya bertemu sekali pada kencan pertama dan tidak berlanjut ke kencan selanjutnya.
"Dan secara realistis, kebanyakan orang lebih memilih kejujuran daripada dibohongi. Oleh karena itu, jadilah (berpikiran) terbuka, tetapi juga percayalah bahwa Anda mengenal diri sendiri dan penilaian Anda," tuturnya.
5. "Menggantung" perasaan pasangan kencan
Simak beberapa kebiasaan kencan zaman dulu yang saat ini mulai ditinggalkan menurut pakar, salah satunya laki-laki yang harus membayar biaya kencan.
Kebiasaan "menggantung" perasaan pasangan kencan, misalnya dengan sengaja membuat diri sulit didekati atau sengaja menunggu berjam-jam untuk merespons pesannya, sebaiknya ditinggalkan.
Apabila merasa tertarik dengan pasangan kencan, tunjukkan atau katakan demikian padanya.
"Jika kamu bisa (dan mau) berkencan), lakukanlah. Jika kamu ingin bertemu lagi dengan seseorang, tanyakan pada mereka atau beri tahu mereka," ucap Aguirre.
Namun, bukan berarti kamu harus terlalu terbuka pada orang baru, melainkan bersikap jujur jika tertarik.
Dengan demikian, perubahan cara pandang tentang hubungan membuat kebiasaan kencan zaman dulu semakin jarang ditemui.
Saat ini, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kebebasan yang sama untuk mengambil inisiatif, mengatur rencana, dan menentukan batas kenyamanan.
Kencan bukan lagi soal mengikuti aturan lama, tapi soal kenyamanan, keamanan, dan kesepakatan bersama.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!