Dulu Dianggap Maskulin, Kini Boxing Semakin Diminati Perempuan

Sempat dianggap olahraga maskulin
“Persepsi boxing untuk cowok karena olahraga ini belum begitu familiar dan berkembang seperti bola atau badminton, sehingga orang melihatnya identik dengan kekerasan,” kata Rizky kepada Kompas.com di Jakarta Timur, Rabu (14/5/2025).
“Ketika pandemi Covid-19, banyak orang ingin coba boxing atau Muay Thai dan akhirnya memanggil guru private untuk isi waktu dan tetap membugarkan tubuh,” ujarnya.
Selain karena alasan menjaga kebugaran, kemunculan berbagai konten di media sosial juga ikut memengaruhi ketertarikan masyarakat terhadap boxing, khususnya dari kalangan perempuan.
“Apalagi berseliweran juga konten di media sosial seputar boxing. Ternyata dari situ cewek-cewek juga banyak yang tertarik coba dan enjoy,” tambahnya.
Mulai diminati perempuan
“Banyak tempat boxing yang kelihatannya seperti fight camp yang didominasi cowok. Akhirnya perempuan merasa terintimidasi dengan tempat latihan seperti itu,” jelas Rizky.
Ia menilai, jika tempat latihan nyaman, memadai, serta didampingi dengan pelatih, maka para perempuan yang ingin mencoba olahraga boxing tidak ragu lagi.
“Maka dari itu, kami enggak ingin buat tempat boxing yang seperti fight camp, melainkan jadi tempat yang bisa mengakomodasi pemula dan perempuan dengan tempat yang lebih nyaman,” ungkapnya.