Sejarah Hari Pramuka, Perjalanan dari 1912 hingga Resmi Berdiri 14 Agustus 1961

Pramuka, hari pramuka, 14 agustus, sejarah pramuka, hari pramuka 14 Agustus, sejarah hari pramuka, 14 agustus dalam sejarah, Sejarah Hari Pramuka Nasional, hari pramuka 2025, Hari Pramuka 2025 tanggal berapa, 14 agustus 2025, Sejarah Hari Pramuka, Perjalanan dari 1912 hingga Resmi Berdiri 14 Agustus 1961

Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki perjalanan panjang yang dimulai sejak era Hindia-Belanda. Akar sejarahnya dapat ditelusuri hingga awal abad ke-20, ketika kegiatan kepanduan pertama kali diperkenalkan di Tanah Air.

Gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia mulai berkembang pada 1912, ketika sekelompok pandu di Batavia (sekarang Jakarta) mengadakan latihan sebagai cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Dua tahun kemudian, cabang ini disahkan berdiri sendiri dan diberi nama Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Pada awalnya, sebagian besar anggota NIPV merupakan keturunan Belanda.

Namun, tahun 1916 menjadi tonggak penting dengan berdirinya Javaansche Padvinders Organisatie yang sepenuhnya beranggotakan pandu bumiputera. Organisasi ini didirikan oleh Mangkunegara VII, pemimpin Keraton Solo.

Setelah itu, kepanduan berkembang pesat dengan berdirinya organisasi berbasis agama, kesukuan, dan daerah.

Beberapa di antaranya adalah Hizbul Wathan (Padvinder Muhammadiyah), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.

Perhatian Dunia dan Partisipasi Internasional

Pramuka, hari pramuka, 14 agustus, sejarah pramuka, hari pramuka 14 Agustus, sejarah hari pramuka, 14 agustus dalam sejarah, Sejarah Hari Pramuka Nasional, hari pramuka 2025, Hari Pramuka 2025 tanggal berapa, 14 agustus 2025, Sejarah Hari Pramuka, Perjalanan dari 1912 hingga Resmi Berdiri 14 Agustus 1961

Ilustrasi Pramuka, Praja Muda Karana

Perkembangan kepanduan di Hindia-Belanda menarik perhatian dunia, termasuk Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell.

Pada awal Desember 1934, Baden-Powell bersama istrinya Lady Baden-Powell dan anak-anaknya mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya.

Pandu dari Hindia-Belanda juga pernah mengikuti Jambore Kepanduan Sedunia.

Pada Jambore 1933 di Hungaria, delegasi Indonesia hadir sebagai pengamat. Namun pada Jambore 1937 di Belanda, Indonesia mengirim kontingen penuh yang terdiri dari pandu keturunan Belanda, bumiputera dari Batavia dan Bandung, Pandu Mangkunegaran, pandu dari Ambon, serta anggota keturunan Tionghoa dan Arab.

Di dalam negeri, kegiatan besar seperti perkemahan nasional juga digelar.

Salah satunya adalah All Indonesian Jamboree pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta, yang dikenal sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem.”

Lahirnya Pandu Rakyat Indonesia

Pasca kemerdekaan, pada 27-29 Desember 1945 digelar Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta. Kongres ini melahirkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan.

Namun, ketika Belanda melancarkan agresi militer tahun 1948, Pandu Rakyat dilarang di daerah-daerah yang diduduki.

Kondisi ini memunculkan organisasi baru seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Seiring waktu, jumlah organisasi kepanduan membengkak menjadi lebih dari 100, tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).

Meski demikian, jumlah anggotanya tidak sebanding dengan banyaknya organisasi, dan rasa golongan yang kuat membuat Perkindo lemah.

Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu menjabat Pandu Agung, menggagas penyatuan seluruh organisasi kepanduan menjadi satu wadah.

Gagasan ini pertama kali diungkapkan Soekarno pada awal Oktober 1959 saat mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang.

Panitia penyatuan dibentuk dengan anggota Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.

Resmi Menjadi Gerakan Pramuka

Pramuka, hari pramuka, 14 agustus, sejarah pramuka, hari pramuka 14 Agustus, sejarah hari pramuka, 14 agustus dalam sejarah, Sejarah Hari Pramuka Nasional, hari pramuka 2025, Hari Pramuka 2025 tanggal berapa, 14 agustus 2025, Sejarah Hari Pramuka, Perjalanan dari 1912 hingga Resmi Berdiri 14 Agustus 1961

Ilustrasi ucapan Hari Pramuka 14 Agustus 2025

Proses penyatuan organisasi kepanduan melahirkan sejumlah momen penting:

9 Maret 1961 – Nama “Pramuka” diresmikan, diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

20 Mei 1961 – Diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang menjadi Hari Permulaan Tahun Kerja.

20 Juli 1961 – Seluruh wakil organisasi kepanduan menyatakan ikrar melebur ke dalam Gerakan Pramuka di Istana Olahraga Senayan, yang kemudian dikenal sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Puncaknya, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat melalui upacara di halaman Istana Negara.

Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang menjadi Ketua Kwartir Nasional pertama. Panji tersebut kemudian dibawa dalam defile Pramuka keliling Jakarta.

Tanggal 14 Agustus kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka, yang diperingati setiap tahun oleh seluruh anggota Pramuka di Indonesia. 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!