Bagaimana Sejarah Hari Raya Galungan, dan Apa Saja Rangkaian Kegiatannya?

Galungan, Hari Raya Galungan, Sejarah Hari Raya Galungan, rangkaian kegiatan galungan, Bagaimana Sejarah Hari Raya Galungan, dan Apa Saja Rangkaian Kegiatannya?

KOMPAS.com – Masyarakat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan pada Rabu (23/4/2025).

Bagi umat Hindu, Galungan merupakan salah satu hari yang spesial.

Perayaan ini hanya berjarak sepuluh hari dengan perayaan Hari Raya Kuningan.

Lantas bagaimana sejarah Hari Raya Galungan?

Sejarah tradisi perayaan Galungan

Hari Raya Galungan merupakan salah satu hari suci yang penting bagi umat Hindu di Bali, dan dirayakan setiap 210 hari sekali, mengikuti kalender Bali (enam bulan Bali).

Dilansir dari (17/3/2024), perayaan ini memiliki akar sejarah yang kuat, berkisah tentang kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kejahatan), yang dilambangkan melalui pertarungan antara pemuka agama bernama Mpu Sangkul Putih dan Raja Mayadenawa.

Dalam mitologi Hindu Bali, Mayadenawa adalah seorang raja yang sakti.

Sayangnya, ia menyalahgunakan kesaktiannya dengan melarang rakyatnya beribadah di pura, bahkan memaksa mereka untuk menyembah dirinya.

Melihat kondisi ini, Mpu Sangkul Putih melakukan semedi. Ia kemudian mendapat petunjuk untuk pergi ke Jawa Dwipa (India) guna mencari bantuan.

Di sana, ia memperoleh dukungan dari Dewa Indra, dewa penguasa cuaca.

Dengan bantuan Dewa Indra, Mpu Sangkul kembali dan terjadilah pertempuran besar antara dirinya dan Mayadenawa.

Pertempuran itu akhirnya dimenangkan oleh Mpu Sangkul, menandai runtuhnya kekuasaan Mayadenawa.

Hari Raya Galungan pun diperingati sebagai simbol kemenangan kebaikan atas kejahatan, sekaligus sebagai pengingat agar umat senantiasa menjaga harmoni dan keseimbangan hidup berdasarkan ajaran Dharma.

Menurut Lontar Purana Bali Dwipa, Galungan pertama kali dirayakan pada tahun 882 Masehi.

Meski perayaannya sempat terhenti selama beberapa masa, tradisi ini kini dirayakan kembali secara rutin oleh umat Hindu di Bali, lengkap dengan serangkaian upacara dan persembahan yang khas dan sarat makna spiritual.

Rangkaian Hari Raya Galungan

Perayaan Hari Raya Galungan rangkaian acaranya cukup panjang. Acara ini ditutup Hari Kuningan.

Berikut ini rangkaian acara Galungan:

  • Tumpek Wariga (dilakukan 25 hari sebelum Galungan)
  • Sugihan Jawa (dilakukan pada Kamis Wage wuku Sungsang)
  • Sugihan Bali (dilakukan pada Jumat Kliwon wuku Sungsang)
  • Hari Penyekeban (dilakukan pada Minggu Pahing wuku Dungulan)
  • Hari Penyajan (dilakukan pada Senin Pon wuku Dungulan)
  • Hari Penampahan (dilakukan sehari sebelum Galungan atau Selasa Wage wuku Dungulan)
  • Hari Raya Galungan (Rabu Kliwon wuku Dungulan)
  • Hari Umanis Galungan (dilakukan pada Kamis Umanis wuku Dungulan)
  • Hari Pemaridan Guru (dilakukan pada Sabtu Pon wuku Galungan)
  • Ulihan (dilakukan pada Minggu Wage wuku Kuningan)
  • Hari Pemacekan Agung (dilakukan pada Senin Kliwon wuku Kuningan)
  • Hari Kuningan (10 hari setelah Galungan)