Kenapa Dinamakan Kuningan dan Kapan Hari Raya Kuningan 2025?

Hari Raya Kuningan, Bali, hari Raya Kuningan, kenapa dinamakan kuningan, kapan hari raya kuningan 2025, Kenapa Dinamakan Kuningan dan Kapan Hari Raya Kuningan 2025?

Hari Raya Kuningan atau Tumpek Kuningan merupakan salah satu hari suci umat Hindu Bali.

Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan.

Hari Raya Kuningan jatuh setiap Sabtu Kliwon wuku Kuningan atau tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Lantas kapan Hari Raya Kuningan menurut penanggalan kalender Masehi?

Kapan Hari Raya Kuningan dan asal usul namanya

Hari Raya Kuningan 2025 jatuh pada Sabtu (3/5/2025).

Dikutip dari laman Kemenag, kata “kuningan” berasal dari kata “kuning”, yang melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan.

Sementara itu, dikutip dari (17/7/2024) dinamakan demikian karena Hari Raya Kuningan perayaannya jatuh pada wuku Kuningan wuku ke-12 dari 13 wuku dalam kalender Bali.

Selain itu, perayaan Kuningan di Bali identik dengan isi sesajen berupa nasi kuning, berbeda dengan pelaksanaan upacara hari suci lainnya yang memakai nasi putih.

Dalam kepercayaan Hindu Bali, nasi kuning merupakan lambang kemakmuran yang telah dianugerahkan kepada Sang Pencipta.

Sejarah Hari Raya Kuningan

Mengutip dari (3/10/2024), Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten, Ida Bagus Alit Wiratmaja menuturkan, menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Kuningan pertama kali dirayakan pada tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.

“Hari Raya Kuningan diperingati umat Hindu Indonesia untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).” kata Ida.

Pelaksanaan upacara atau persembahyangan Hari Raya Kuningan, hanya sampai tengah hari atau sekitar pukul 12.00 siang.

Diyakini pada hari tersebut para dewa, diiringi para pitara atau leluhur, sedang turun ke bumi dan waktunya hanya sampai tengah hari sebelum kembali ke surga.

Ida Bagus menambahkan, Hari Raya Kuningan merupakan tradisi umat Hindu di Bali. Sebab, umat Hindu di India tidak mengenal hari Raya Kuningan.