MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dinilai berpotensi besar menjadi daya tarik wisata dan mendorong pertumbuhan pariwisata nasional.

Kepala BGN, Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat sorotan dunia karena mampu menyelenggarakan program sebesar ini dalam waktu singkat. Dalam delapan bulan, program MBG sudah mampu memberi makan lebih dari 15 juta jiwa.

"Sekarang Indonesia menjadi pusat perhatian karena tiba-tiba dari negara bukan pemberi makan dalam waktu 8 bulan, sudah bisa memberi makan lebih dari 15 juta (jiwa)," ujar Dadan, Kamis (14/8).

Pencapaian ini jauh melampaui negara lain seperti Finlandia, yang butuh waktu lima tahun untuk menyiapkan sistem serupa bagi 5,2 juta penduduk. Dadan juga menekankan bahwa skala program MBG setara dengan memberi makan seluruh penduduk di tiga negara Skandinavia atau seluruh populasi Singapura beserta turisnya.

Selain menjadi perhatian dunia, program ini juga berpotensi menarik wisatawan untuk melihat langsung keberhasilan pelaksanaannya. Untuk mendukung program ini, BGN berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memperkuat implementasinya, termasuk melalui pendampingan, peningkatan kapasitas SDM, dan pelibatan desa wisata.

Dadan menambahkan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi ujung tombak program MBG juga memiliki fungsi ganda. Selain menyalurkan makanan bergizi, SPPG bisa menjadi pusat wisata kuliner dan bahkan siap siaga dalam penanggulangan bencana. Ia mencontohkan, saat banjir di Cikarang, SPPG setempat dapat dengan cepat menyediakan makanan bagi 150 korban.

"Ternyata ada SPPG setempat, akhirnya 150 orang yang terdampak kita bisa beri makan pagi, siang, malam dengan cepat. Begitu SPPG siap, logistik siap, anggarannya siap, sehingga kapanpun terjadi bencana kita siap menghadapi hal tersebut," ucap dia.

Program MBG juga memberdayakan UMKM lokal dengan menjadikan mereka pemasok bahan baku. Hal ini terbukti mampu menggerakkan perekonomian daerah.

Pemerintah menargetkan program ini dapat melayani 82,9 juta penerima manfaat, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan pelajar dari PAUD hingga SMA.