Empat Ekskavator Diterjunkan Kebakaran Sumur Minyak di Blora

Empat ekskavator diterjunkan untuk membantu pemadaman api kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Selasa (19/8/2025).
Ekskavator tersebut terlihat mengeruk tanah dan disusun meninggi mengelilingi area kebakaran.
Langkah ini menjadi alternatif proses pemadaman api, setelah dua hari penyemprotan air tidak berhasil memadamkan kobaran.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri, menjelaskan alasan penggunaan alat berat itu.
"Untuk hari ketiga ini penanganan kebakaran sumur minyak, dari DPUPR Blora mengerahkan empat ekskavator yang bertujuan nanti akan membuat tanggul di sekitar semburan yang fungsinya nanti menahan panas atau mengurangi panas ke warga," ujarnya.
Selain itu, di lokasi akan dipasangi seng sebelum dilakukan pemadaman.
"Kemudian yang fungsi kedua adalah mempersempit semburan. Jadi nanti setelah dipersempit dengan tanggul, kemudian akan dipasang seng, kemudian kita laksanakan pemadaman," jelasnya.
Agung menambahkan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan kapan api benar-benar bisa dipadamkan.
"Untuk masalah target pemadaman kita masih belum bisa, karena terkendala mata bornya masih di dalam dan bor atas belum kelihatan," katanya.
Dampak dan Jumlah Korban Kebakaran Sumur Minyak di Blora
Sementara itu, untuk jumlah pengungsi saat ini total ada 300 KK, dengan 750 jiwa. Warga diungsikan ke beberapa titik aman, yang telah didirikan.
"Kalau untuk pengungsi ada 300 KK dengan 750 jiwa tersebar di beberapa titik rumah-rumah warga, kemudian kita juga buat tenda pengungsian di balai desa, dan di lapangan voli untuk pengungsi," paparnya.
Kebakaran sumur minyak ini terjadi sejak Minggu (17/8/2025) siang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka bakar serius. Berikut identitasnya:
- Tanek (60)
- Sureni (52)
- Wasini (50)
Korban luka bakar:
- Yeti (25)
- Balita berusia 1 tahun 9 bulan
Selain mengevakuasi warga dan mendata korban jiwa, BPBD bersama Pertamina, Satpol PP, Polres Blora, dan warga setempat turut membantu mengevakuasi hewan ternak milik masyarakat dari lokasi terdampak.
Dugaan Penyebab Kebakaran Sumur Minyak di Blora
BPBD Blora menduga kebakaran dipicu oleh aktivitas pengambilan minyak secara ilegal yang dilakukan tanpa standar keamanan.
Tekanan gas yang tinggi turut memperparah letupan sehingga api cepat menyebar.
Hingga Senin pagi (18/8/2025), api masih menyala dan petugas fokus mencegah agar tidak meluas.
Sterilisasi juga dilakukan di sekitar lokasi karena dikhawatirkan masih ada kandungan gas yang bisa memicu ledakan baru.
Superintendent HSSE Pertamina EP Field Cepu, Indra Firmanuddin, mengatakan pihaknya menghadapi kendala besar karena sumur minyak ilegal itu tidak memiliki kepala sumur (wellhead), sehingga sulit ditutup.
“Sementara kami akan melakukan upaya pendinginan area sekitar karena daerah sini cukup panas ya dan juga dekat dengan warga sekitar,” kata Indra.
Selain pendinginan, Pertamina juga berusaha memutus mata rantai segitiga api—panas, bahan bakar, dan oksigen—agar api bisa dikendalikan.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul “Hari Ketiga Kebakaran Sumur Minyak di Blora, Empat Ekskavator Diterjunkan untuk Pemadaman”, dan “Daftar Lengkap Korban Tewas dan Kritis dalam Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora”.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!