Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak

Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak

Program Pangan Dunia (WFP) menegaskan terus berusaha agar tim mereka menyalurkan bantuan makanan ke wilayah Gaza. Namun , saat ini pasokan yang diterima jauh di bawah standar .

Kondisi itu diperparah dengan rencana Israel itu bisa kembali membuat ribuan warga Gaza terusir ke wilayah selatan yang sudah penuh sesak dan hampir tidak memiliki infrastruktur dan layanan dasar.

Dikabarkan, dapur-dapur umum di Jalur Gaza, Palestina, kini hanya mampu memproduksi sekitar sepertiga dari jumlah makanan yang mereka sediakan setiap hari pada April lalu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (18/8).

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa pekan lalu, lebih dari 80 dapur umum hanya bisa menyediakan sekitar 380.000 porsi makanan per hari.

"Pada April, jumlahnya mencapai lebih dari satu juta porsi setiap hari," kata dia.

Menurut Dujarric, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan situasi di Gaza saat ini melampaui batas bencana, ketika angka kematian bertambah setiap hari di tengah serangan Israel dan kelaparan ekstrem.

"Kematian akibat kelaparan terus dilaporkan, termasuk anak-anak," kata dia.

Sementara itu, TNI AU berhasil mengirimkan bantuan logistik gelombang kedua untuk warga korban perang di Jalur Gaza, Palestina, Senin (18/8)

Dalam siaran pers resmi, dijelaskan bantuan tersebut diberikan dengan metode air drop atau diterjunkan dari pesawat angkut TNI AU.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan dua pesawat C-130 Super Hercules yang diterbangkan dari bandara udara Yordania.

Sama seperti pemberian logistik sebelumnya, Minggu (17/8), bantuan tersebut diterjunkan ke 10 titik yang tersebar di seluruh kawasan permukiman Gaza.

"Di hari ke dua kita menurunkan 10,3 ton bantuan logistik," kata I Nyoman.