Profil Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB yang Viral karena Undangan Nikah Anak Berkop Surat Resmi

Publik tengah dihebohkan dengan beredarnya surat berkop resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ternyata bukan untuk urusan kedinasan, melainkan undangan rapat panitia pernikahan putri Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.
Isu ini langsung menuai sorotan karena penggunaan atribut resmi negara dalam urusan pribadi dinilai kurang tepat.
Surat yang mencantumkan kop resmi BNPB itu berisi undangan rapat panitia pernikahan di Aula Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur, pada Rabu, 13 Agustus 2025. Dalam surat tersebut, peserta diwajibkan hadir 30 menit lebih awal dan tidak boleh diwakilkan.
Profil Suharyanto
Dengan beredarnya surat tersebut, secara otomatis, nama ketua BNPB, Letjen TNI Suharyanto pun menjadi sorotan di media sosial.
Dirangkum dari berbagai sumber, Suharyanto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 dari kecabangan Infanteri. Sejak awal karier, ia sudah ditempatkan di berbagai medan tugas.
Sepanjang pengabdiannya, Suharyanto pernah menduduki sejumlah posisi penting, di antaranya:
- Pangdam Brawijaya (V/Brw), yang bermarkas di Jawa Timur.
- Kepala Staf Kodam Jaya (Kasdam Jaya), wilayah strategis yang menaungi ibu kota.
- Danrem 061/Surya Kencana di Bogor.
Kepala BNPB
Pada 17 November 2021, Presiden Joko Widodo resmi melantik Suharyanto sebagai Kepala BNPB, menggantikan Doni Monardo. Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah menilai Suharyanto memiliki kapasitas untuk menangani bencana di Indonesia yang kerap terjadi, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga kebakaran hutan.
Sejak menjabat, Suharyanto langsung dihadapkan pada berbagai tantangan besar. Misalnya, bencana erupsi Gunung Semeru pada akhir 2021 yang menewaskan puluhan orang dan merusak ribuan rumah. Di bawah kepemimpinannya, BNPB bergerak cepat dengan mengirim bantuan logistik, membangun hunian sementara, hingga memastikan pemulihan berjalan lancar.
Selain Akmil, Suharyanto juga melanjutkan pendidikan militer dan non-militer untuk mendukung tugasnya. Ia menyelesaikan studi S2 Manajemen dan mengikuti berbagai pendidikan perwira tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kombinasi pendidikan akademis dan pengalaman tempur membuatnya memiliki perspektif yang komprehensif dalam memimpin, baik di lingkungan militer maupun sipil.
Klarifikasi BNPB
Rustian, Sekretaris Utama BNPB sekaligus ketua panitia pernikahan, akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa surat itu bukan undangan umum, melainkan untuk internal panitia yang terdiri dari unsur BNPB, TNI-Polri angkatan Letjen Suharyanto, serta pihak wedding organizer (WO) yang ditunjuk.
“Undangan tersebut ditujukan kepada panitia yang ditentukan beliau. Ada internal, ada juga sebagian angkatannya termasuk polisinya. Jadi, dengan terbentuknya panitia ini perlu diadakan rapat untuk membantu WO yang telah beliau tunjuk,” jelas Rustian, Minggu 24 Agustus 2025.
Alasan Gunakan Kop Surat Resmi
Pertanyaan publik mengerucut pada satu hal: mengapa harus menggunakan kop surat resmi BNPB?
Rustian menjelaskan bahwa hal itu semata karena keterbatasan waktu. Saat itu, Kepala BNPB masih sibuk menangani bencana banjir, longsor, hingga kebakaran hutan (karhutla). Sementara panitia pernikahan juga tersebar di berbagai daerah sehingga penyusunan surat dengan kop resmi dianggap lebih praktis.
“Keterbatasan waktu beliau juga karena terjadi banjir longsor dan karhutla. Kami juga sibuk di daerah masing-masing. Saat itu yang bisa dilaksanakan dan dikumpulkan ya memakai kop BNPB,” ujarnya.
Tegaskan Tidak Ada Dana Negara Dipakai
Rustian menegaskan tidak ada dana BNPB sedikit pun yang digunakan untuk kepentingan pribadi ini. Semua kebutuhan panitia dibiayai secara mandiri. Ia pun menyampaikan permohonan maaf bila penggunaan kop surat menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
“Kalau ada permasalahan, kami selaku panitia menyampaikan terima kasih atas koreksinya sehingga kami tidak akan mengulanginya,” tegasnya.