Terungkap Panggilan Telepon Terakhir Kacab Bank BUMN yang Diculik lalu Dibunuh, Kebiasaan Aslinya Diceritakan Sang Kakak

Kacab bank BUMN diculik, Kacab bank BUMN dibunuh, penculikan kacab bank bumn, pembunuhan kacab bank bumn, Penculikan kacab bank BUMN di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta, Terungkap Panggilan Telepon Terakhir Kacab Bank BUMN yang Diculik lalu Dibunuh, Kebiasaan Aslinya Diceritakan Sang Kakak, Panggilan Telepon Terakhir Ilham Diungkap Keluarga, Sang Kakak Ceritakan Kebiasaan Asli Ilham, Kepergian Ilham Tinggalkan Duka yang Mendalam, Polisi Ringkus Delapan Pelaku

Tragedi yang menimpa Kepala Cabang (Kacab) salah satu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Sebelum diculik dan ditemukan tewas mengenaskan, Ilham sempat berbincang santai dengan sang kakak di Surabaya.

Tak ada tanda-tanda mencurigakan, justru obrolan ringan itu menjadi percakapan terakhir mereka sebelum maut memisahkan.

Panggilan Telepon Terakhir Ilham Diungkap Keluarga

Kisah momen terakhir ini diungkap juru bicara keluarga, Widodo Bayu Ajie, Senin (25/8/2025) malam.

Bayu menceritakan, Ilham sempat menelpon kakaknya hanya beberapa jam sebelum peristiwa penculikan.

“Tidak ada gelagat aneh yang diperlihatkan oleh korban selama ini. Bahkan di hari kejadian, di siang harinya, dia (korban) masih ngobrol telponan sama kakaknya yang ada di Surabaya,” ujarnya.

Namun, menurut Bayu, isi percakapan tersebut pun tak membicarakan hal-hal yang serius.

“Jadi, Ilham ini kan sempat tugas di Surabaya. Nah, kakaknya yang paling tua lagi ada di sana. Terus mereka telponan ngomongin soal kuliner, makanan,” kata Bayu.

Bagi sang kakak, obrolan ringan itu menjadi momen terakhir yang tak pernah disangka karena hanya beberapa jam kemudian, Ilham dilaporkan hilang dan kemudian ditemukan meninggal.

Sang Kakak Ceritakan Kebiasaan Asli Ilham

Kakak kandung korban, Andina, mengenang Ilham sebagai sosok yang disiplin menjaga kesehatan.

"Beliau itu punya hobi berolahraga. Dan beliau juga lifestyle hidupnya sehat sebenarnya. Sangat sehat. Pola makanan juga dijaga dan juga suka sekali makan telur,” kata Andina di rumah duka kawasan Pasir Kuda, Bogor.

Menurut Andina, kegemaran itu sudah terlihat sejak kecil.

“(Dari kecil) beliau itu suka main bola. Bersama anak-anak sekitar. Itu dekat banget karena beliau suka sekali main bola. Jadi rutin. Ikutan main bola," tambahnya.

Kebiasaan berolahraga tersebut terus ia jalani hingga dewasa, seiring dengan kesibukan sebagai pimpinan cabang bank.

“Olahraganya bagus. Saya pikir itu ya. Beliau itu memang gaya hidupnya, lifestyle hidupnya memang sungguh untuk sedemikian rupa. Biar sehat,” ujarnya.

Selain olahraga, menu sarapan sederhana berbahan telur menjadi kebiasaan sehari-hari.

“Dari kecil suka banget telur diapain. Jadi sarapan yang beliau itu sebenarnya mudah. Telur rebus aja,” ucap Andina.

Bahkan, saat semakin rutin menjaga kebugaran, Ilham memiliki porsi sarapan khas.

“Apalagi sekarang kan beliau me-maintain badannya ya, tubuhnya. Biar lebih sehat. Jadi tiap pagi itu pasti makan telur tuh rebus empat,” ungkap Andina.

Tak hanya disiplin menjaga kesehatan, di mata keluarga maupun lingkungan sekitar, Ilham juga dikenal ramah dan mudah bergaul.

Ia kerap menyapa tetangga, aktif dalam kegiatan masyarakat, dan meninggalkan kesan baik di lingkungan tempat tinggalnya.

Kedekatannya dengan orang sekitar membuat kepergiannya meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga warga yang mengenalnya sejak kecil.

Kepergian Ilham Tinggalkan Duka yang Mendalam

Bagi keluarga, terutama sang istri dan anak-anak, kabar penculikan dan pembunuhan Ilham begitu memukul dan menghancurkan perasaan mereka.

“Ngobrol biasa itu, kayak enggak ada beban. Makanya, kakaknya sama sekali enggak duga. Istrinya juga terpukul, anak-anaknya juga. Enggak kebayang kan,” tutur Bayu.

Keluarga kini berharap agar kasus ini diusut tuntas tanpa ada yang ditutup-tutupi.

“Keinginan kami satu, para pelaku ini dihukum sesuai hukum yang berlaku. Terang benderang kasus ini, tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya.

Polisi Ringkus Delapan Pelaku

Polda Metro Jaya melalui Subdit Resmob dan Subdit Jatanras telah mengamankan 15 orang yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, sebanyak 9 orang ditangkap Subdit Jatanras, sedangkan 6 lainnya diringkus Subdit Resmob.

“Ada 15 orang ditangkap,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).

Dalam kesempatan ini, Ade Ary tidak menjelaskan secara perinci siapa saja yang telah ditangkap.

Namun, kepolosian masih belum mengungkapkan peran dari masing-masing pelaku.

Ade Ary meminta publik untuk bersabar karena perkara ini membutuhkan waktu dalam proses pemeriksaan.

“Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dan proporsional,” tegas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul , “Telpon Terakhir Kacab Bank BUMN dengan Sang Kakak yang Ada di Surabaya”, dan "Update Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: 15 Orang Ditangkap Polda Metro Jaya".

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!