Pengacara Pelaku Penculik Kacab Bank BUMN Sebut Ada Keterlibatan Oknum Aparat

Pengacara tersangka penculikan Kepala Cabang (Kacab) salah satu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), mengungkap adanya dugaan keterlibatan oknum aparat dalam peristiwa yang berujung pada pembunuhan tersebut.
Adrianus Agal, kuasa hukum salah satu tersangka, menyebut kliennya mendapat perintah dari seorang oknum berinisial F.
Ia menyebut, kliennya diperintah oleh oknum F untuk melakukan penjemputan paksa terhadap korban.
Namun, ia enggan menyebutkan secara jelas dari instansi mana oknum F tersebut berasal.
“Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” ujar Adrianus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Menurut penjelasannya, setelah penculikan berlangsung, korban sempat diserahkan kepada seseorang di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Namun, tak lama kemudian, para pelaku kembali mendapat perintah untuk mengantar korban.
Adrianus menambahkan, oknum berinisial F tersebut diketahui telah menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer (Denpom).
Walau begitu, ia menegaskan bahwa dirinya hanya bisa memberikan gambaran umum karena perkara masih dalam tahap penyelidikan.
“Karena proses perkara ini masih dalam penyelidikan, jadi kita tidak boleh menyebutkan langsung. Tapi saya hanya mau kisi-kisi juga bahwa terhadap oknum F ini juga sudah diperiksa di Denpom,” jelasnya dalam wawancara Obrolan News Room Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Penjelasan Kuasa Hukum: Tidak Tahu Adanya Pembunuhan
Lebih lanjut, Adrianus menyampaikan bahwa kliennya, Eras, dan kawan-kawan hanya ditugaskan untuk melakukan penjemputan dan penagihan tanpa mengetahui adanya rencana pembunuhan terhadap korban.
“F hanya memberi pekerjaan untuk penagihan, tapi penagihan di mana, mereka (Eras dan kawan-kawannya) juga tak tahu,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya kliennya pernah bekerja sebagai tenaga keamanan dan juga sempat menjalankan tugas sebagai debt collector.
Karena adanya dugaan keterlibatan oknum aparat, pihaknya pun telah meminta perlindungan hukum kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Pelaku Nyatakan Siap Ungkap Fakta di Persidangan
Ia menyebut, kliennya siap membuktikan fakta sebenarnya di hadapan majelis hakim.
“Jadi, tentu setelah Eras menyesali dan permohonan maaf dari keluarga ini, kami berharap proses penahanan yang dilakukan kepolisian 20 hari, atau 40 hari, agar perkara ini segera dilimpahkan. Biar nanti kita bisa membuka fakta yang sebenarnya di persidangan terkait apa yang sudah dilakukan,” kata Adrianus.
Menurut Adrianus, hal itu penting untuk membuktikan fakta sebenarnya terkait kasus penculikan sekaligus pembunuhan ini.
“Tentunya pasti, karena ini kan ada dugaan dari publik dan masyarakat sekarang bahwa adik-adik kami ini, Eras ini, yang melakukan pembunuhan. Jadi makanya kami segera mau membuktikan, bukan Eras dan kawan-kawan yang melakukan pembunuhan ini,” ujar Adrianus.
Respons Polda Metro Jaya dan TNI
Hingga saat ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya yang menangani penyidikan kasus tersebut belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan aparat.
Upaya konfirmasi kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, juga belum mendapatkan jawaban.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Freddy Ardianzah menegaskan pihaknya belum menerima laporan resmi dari Polda Metro Jaya mengenai adanya prajurit yang ikut terlibat.
“Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini,” kata Freddy saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).
Ia menekankan bahwa TNI menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Polda Metro Jaya.
“Mohon waktu ya. Akan saya croscheck dan update terkait permasalahan ini,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan “Pengacara Pelaku Penculikan Kacab Bank BUMN Siap Buktikan Fakta di Persidangan”.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!