Mengejutkan, Ada 'Oknum Aparat' di Balik Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Tim kuasa hukum empat orang berinisial AT, RS, RAH, dan EW yang menculik kepala cabang Bank BRI, Muhammad Ilham Pradipta (37), menduga ada dugaan keterlibatan oknum dalam aksi mereka.
Pengacara keempat pelaku, Adrianus Agal mengatakan, bahwa kliennya menculik korban atas perintah seseorang dan dijanjikan bakal diupah puluhan juta rupiah untuk menculik korban.
Setelah menculik korban, pelaku lalu diminta oleh seseorang berinisial F untuk mengantarkan korban ke wilayah Cawang, Jakarta Timur.
Oknum Aparat Ikut Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Adanya dugaan keterlibatan oknum aparat membuat kliennya meminta perlindungan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Namun, ia tidak menjelaskan lebih jauh terkait keterlibatan oknum tersebut.
"Kami dari pihak keluarga sudah minta perlindungan hukum ke Panglima TNI. Kami juga sudah minta perlindungan hukum ke Kapolri karena ada dugaan oknum," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/8).
Menurutnya, salah satu pelaku, yang berinisial EW alias Eras, mendapat perintah untuk melakukan penculikan terhadap korban.
“Ia diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah menjemput korban pada sore hari, ada perintah dari oknum F,” kata Adrianus.
Kepala Cabang Bank BRI Ditemukan dalam Kondisi tak Bernyawa
Setelah penculikan, Eras dan rekannya diperintahkan untuk menyerahkan korban kepada seseorang di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi kejadian, tetapi kembali mendapat perintah untuk mengantar pulang korban.
Saat kembali untuk mengantar korban, korban sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
"Saat mereka bertemu lagi, di situlah mereka melihat korban sudah meninggal dunia,” kata Adrianus.
Adrianus menambahkan, para pelaku juga berada dalam tekanan saat menjalankan perintah tersebut.
“Salah satu pelaku menyampaikan kepada keluarganya, mereka baru diperintahkan untuk membuang jenazah korban. Jadi, peran mereka hanya sampai di situ,” tutup dia. (knu)