Keselamatan Berkendara di Jalan Tol: Waspadai Kebiasaan Sepele

Jalan Tol: Tempat Berisiko Tinggi Meski Terlihat Aman
JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan tol sering kali menjadi pilihan utama bagi pengendara yang ingin menempuh perjalanan jarak jauh.
Kecepatan dan kenyamanan menjadi daya tarik utama.
Namun, di balik kelancaran lalu lintasnya, terdapat risiko tinggi kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kesalahan sepele dari pengemudi.
Pengemudi Sering Mengabaikan Tanda Bahaya
Sony Susmana, seorang pakar keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyampaikan bahwa ada beberapa kebiasaan yang sering dianggap sepele oleh pengendara, padahal ini bisa menjadi pemicu utama kecelakaan di jalan tol.
“Ngantuk dan meremehkan pentingnya istirahat sejenak. Masalah sepele ini membuat akal sehat tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk berhenti minimal 5 sampai 20 menit. Akibatnya bisa berujung pada kecelakaan fatal,” ungkap Sony kepada Kompas.com pada Selasa (26/8/2025).
Razia batas kecepatan menggunakan speed gun di Tol Cipali
Di samping masalah rasa kantuk, Sony juga menyoroti bahaya dari kebiasaan memacu kendaraan dengan kecepatan melebihi batas yang telah ditentukan.
Di jalan tol, terdapat ketentuan batas kecepatan minimum dan maksimum yang harus diikuti demi keselamatan bersama.
“Begitu ngantuk atau kehilangan konsentrasi, reaksi pengemudi terhadap kondisi darurat akan melambat. Jika ditambah dengan kecepatan tinggi, risiko kecelakaan semakin besar dan dampaknya bisa fatal,” jelasnya.
Penggunaan Ponsel Selama Berkendara Sangat Berisiko
Selain itu, Sony menekankan bahwa penggunaan ponsel saat berkendara juga merupakan bahaya yang perlu diwaspadai.
Banyak pengemudi yang tergoda untuk menggunakan ponsel mereka saat melaju di jalan tol, baik itu untuk menjawab telepon, membalas pesan, hingga membuka aplikasi.
“Main hape itu artinya pengemudi membagi fokusnya. Konsentrasi buyar, padahal kecepatan di tol relatif tinggi. Satu detik saja tidak memperhatikan jalan bisa berujung pada kecelakaan beruntun,” tegas Sony.
Ia juga mengingatkan bahwa ponsel sebaiknya hanya digunakan ketika kendaraan sudah benar-benar berhenti di rest area atau di bahu jalan darurat dalam keadaan aman.
Untuk kebutuhan navigasi, aplikasi sebaiknya diatur sejak awal sebelum kendaraan bergerak.
“Keselamatan di jalan tol bukan hanya tanggung jawab pengemudi sendiri, tetapi juga menyangkut nyawa orang lain. Jadi, jangan anggap remeh kesalahan kecil yang bisa berdampak besar,” tutup Sony.
Kesadaran akan perilaku berkendara yang aman sangat penting agar perjalanan di jalan tol tetap nyaman dan bebas dari kecelakaan.
Pengemudi harus selalu waspada dan tidak meremehkan risiko yang mungkin muncul dari kebiasaan sehari-hari.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!