Borok Lama Terbongkar! Pengusaha Bimbel Otak Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank Ternyata Residivis Pemalsuan Ijazah

Fakta baru kembali terungkap terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta. Salah satu tersangka bernama Dwi Hartono rupanya bukan orang baru dalam urusan kriminal.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Besar Semarang, Ajun Komisaris Besar Polisi Andika Dharma Sena membenarkan bahwa Dwi Hartono pernah tersandung kasus pemalsuan ijazah di Semarang pada tahun 2012.
“Iya benar di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” ujar Andika saat dikonfirmasi, Rabu, 27 Agustus 2025.
Dwi disebut telah divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Dimana, lanjutnya, dia dapat hukuman penjara sekitar dua tahun.
"Informasinya sudah divonis kurang lebih 2 tahun penjara,” lanjutnya.

Video Detik-Detik Kacab Bank BUMN, MIP Diculik
Kini, nama Dwi yang merupakan pengusaha bimbingan belajar online kembali mencuat setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus penculikan sekaligus pembunuhan tragis terhadap KCP bank BUMN di Cempaka Putih.
Sebelumnya diberitakan, polisi memastikan, salah satu aktor intelektual dalam kasus keji terhadap Mohamad Ilham Pradipta yang bernama Dwi Hartono dalah pengusaha bimbingan belajar online.
Kabar tersebut dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi.
"Membenarkan, (DH adalah Dwi Hartono). Iya benar, (dia pengusaha bimbel),” kata Ade saat dikonfirmasi, Selasa, 26 Agustus 2025.
Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.
Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Yang baru dibeberkan yakni pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono (DH), YJ, AA dan C. Mereka adalah aktor intelektual. Lalu ada AT, RS, RAH, dan RW alias Eras. Mereka merupakan pelaku penculikan.