Polisi Bagi 4 Klaster Pelaku dalam Kasus Kacab Bank BUMN, Apa Saja?

Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), masih menjadi perhatian publik.
Polda Metro Jaya menegaskan proses penyidikan dilakukan secara hati-hati dan profesional demi mengungkap kasus ini secara tuntas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, pemeriksaan terhadap 15 tersangka masih berlangsung intensif.
“(Secara) mendalam, menunjukkan barang bukti, mencocokkan setelah orang yang diamankan, misalkan A, dicocokkan dengan keterangannya B, dicocokkan dengan keterangan C, dan lain sebagainya,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).
“Sehingga ini membutuhkan waktu, kami harus hati-hati, berdasarkan SOP, dan proporsional,” tambahnya.
Penyidikan Dilakukan Profesional
Ade Ary meminta media bersabar menunggu perkembangan lanjutan. Ia menegaskan kasus ini ditangani secara profesional, akuntabel, dan transparan.
Polisi mengungkap ada empat klaster dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham, yakni aktor intelektual, pengintai, penculik, dan eksekutor.
Meski 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, belum dipastikan seluruhnya masuk ke dalam empat klaster tersebut. Sebelumnya, empat orang telah lebih dulu ditangkap, yaitu AT, RS, RAH, dan RW.
AT, RS, dan RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No.42, Jakarta Pusat, sementara RW ditangkap saat hendak melarikan diri melalui Bandara NTT.
Penangkapan Aktor Utama Kasus Kacab Bank BUMN
Tak lama setelah itu, polisi meringkus empat aktor utama penculikan dan pembunuhan Ilham. Penangkapan pertama dilakukan terhadap tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB.
Salah satunya diketahui sebagai pengusaha bimbingan belajar daring sekaligus motivator, Dwi Hartono. Sehari kemudian, pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.
Kronologi Ditemukannya Jasad Kacab Bank BUMN
Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Mayat korban pertama kali dilihat seorang warga yang sedang menggembala sapi.
Saat itu, Ilham ditemukan dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban.
Warga segera melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian. Petugas mendapati tubuh korban penuh luka lebam.
Hasil penyelidikan menunjukkan Ilham lebih dulu diculik dari sebuah supermarket di Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke persawahan Bekasi.
Rekaman CCTV memperlihatkan Ilham mengenakan kemeja batik cokelat lengan pendek dan celana panjang krem.
Ia tampak berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri untuk menghindari hujan kecil di area parkir supermarket.
Saat hendak masuk ke mobil hitam, beberapa orang keluar dari mobil putih di sampingnya.
Korban sempat melawan namun gagal, lalu dipaksa masuk ke mobil tersebut.
Kendaraan pelaku langsung melaju meninggalkan lokasi. Seorang saksi sempat menyadari aksi penculikan itu, namun tak mampu menghentikan laju mobil.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Terungkap, Ada 4 Klaster di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!