Byon Madness: Aser Kewas Menangkan Sabuk UCC National Title

Tinju, boxing, Byon Combat, cellos, byon, rexi akbar, aser kewas, Byon Madness: Aser Kewas Menangkan Sabuk UCC National Title

 Malam panas di Studio 6 Emtek City, Jakarta Barat, Sabtu (30/8/2025), semakin bersejarah ketika Ketua Umum Uni-Combat Council (UCC) Nelson Nainggolan menyerahkan sabuk UCC National Title kepada Presiden BYON, Yoshua Marcellos.

Sabuk tersebut menjadi simbol gengsi baru dalam dunia tinju Indonesia, dan untuk pertama kalinya akan diperebutkan oleh dua petinju tangguh, yakni Rexi Akbar asal Lumajang dan Aser Kewas dari Ambon.

Statistik Petarung

Laga ini disebut sebagai salah satu duel terpanas di ajang BYON Madness.

Rexi datang dengan modal pengalaman, membawa rekor 10 kemenangan, 9 kekalahan, dan 3 di antaranya diraih lewat KO.

Sementara itu, Aser hadir dengan status tak terkalahkan, mencatat 7 kemenangan tanpa noda, dengan 5 di antaranya berakhir KO.

Dengan kriteria pertandingan di kelas boxing 52,2 kg, kedua petinju jelas membawa pertaruhan besar: bukan hanya soal sabuk, tapi juga soal reputasi dan masa depan mereka di dunia tinju.

Jalannya Pertandingan

Ronde pertama dimulai dengan tempo tinggi. Rexi tampil disiplin dengan pertahanan rapat, membuat Aser harus bekerja keras untuk menembusnya.

Beberapa kali Aser melancarkan kombinasi, namun pukulannya sering terbentur guard ketat dari Rexi. Meski begitu, Aser tidak kehilangan fokus. Ia terus menekan, mencari celah, dan memaksa Rexi bertahan lebih dalam.

Tekanan itu akhirnya membuahkan hasil. Saat momen tepat datang, Aser melepaskan pukulan keras ke arah liver Rexi. Pukulan tersebut langsung melumpuhkan pertahanan lawan. Rexi terjatuh dan tak mampu bangkit.

Wasit pun menghentikan pertandingan di ronde pertama, memastikan kemenangan KO cepat untuk Aser Kewas.

Dengan hasil ini, Aser memperpanjang rekornya menjadi 8-0 (6 KO) sekaligus mencatat sejarah sebagai petinju pertama yang memegang sabuk UCC National Title.

Reaksi Aser Kewas

Kemenangan ini jelas berarti besar bagi Aser. Dengan wajah penuh senyum, ia menyampaikan rasa syukur dan bangganya di hadapan penonton.

“Senang sekali, karena saya orang pertama yang memegang sabuk UCC. Kemenangan ini saya persembahkan untuk keluarga saya di Manado dan Ambon. Sabuk ini saya angkat untuk kalian,” ujar Aser penuh emosional.

Tidak berhenti di situ, Aser juga langsung melakukan callout. Ia menyebut nama Forlan Rivaldo sebagai target berikutnya, menandakan bahwa ambisinya tidak berhenti hanya di sabuk perdana ini.

Tanggapan dari BYON

CEO BYON Combat, Yoshua “Cellos” Marcellos, menyambut kemenangan Aser dengan optimisme tinggi. Menurutnya, kemenangan ini bukan sekadar pencapaian individu, tetapi juga awal yang menjanjikan bagi proyek besar BYON.

“Kita kasih kesempatan Aser mempertahankan sabuknya dulu. Setelah itu, mungkin dari Asia kita lihat apa yang bisa dilakukan bersama Aser Kewas," tutur Cellos.

"Yang jelas, saya percayakan Aser bersama timnya. Ini awal yang bagus, baik untuk karier Aser maupun perkembangan tinju di BYON Combat,” jelas Cellos.

Ia menambahkan bahwa BYON melihat potensi Aser sebagai bagian dari proyek besar melahirkan juara dunia baru asal Indonesia.

“Semoga benar-benar bisa lahir juara dunia dari ring BYON Combat,” pungkasnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!