Jemz Mokoginta Akhiri Trilogi di BYON dengan Sabuk Juara WBA East

Byon Madness menyajikan pertarungan ketiga antara Jemz Mokoginta dan Pawitchaya. Ini bukan sekadar pertarungan biasa.
Kedua petinju sudah saling mengalahkan dalam dua duel sebelumnya, sehingga kedudukan mereka sama kuat 1-1.
Partai ketiga Jemz Mokoginta vs Pawitchaya digelar Sabtu, 30 Agustus 2025 di Studio 6 Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, sekaligus menjadi ajang perebutan sabuk WBA East Title.
Jemz Mokoginta dan Pawitchaya di Sesi Weigh-In Byon Madness 2. Mereka akan memperebutkan sabuk WBA East Title sekaligus menutup trilogi mereka.
Api Rivalitas Membara
Suasana sudah panas sejak konferensi pers pada Jumat, 29 Agustus 2025.
“Pertandingan pertama dan kedua saya banyak belajar, dan untuk pertandingan ketiga ini saya sudah siapkan semuanya,” ucap Jemz penuh optimisme.
Sementara itu Pawitchaya menanggapi dengan penuh ambisi.
“Sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari trilogi pertama di BYON. Dan ini adalah bisnis yang belum selesai dengannya.”
Ia bahkan sempat menyindir sang lawan.
“Jika Jemz bermain terlalu terburu-buru seperti match sebelumnya, maka itu akan menjadi malam yang cepat untuk Jemz.”
Jemz tetap tenang dan merespons sindiran sang rival.
“Saya sudah belajar dari pertandingan sebelumnya dan saya siap 100%,” ujarnya.
Pawitchaya lantas menutup dengan kalimat tajam. “Saya sudah berlatih sangat keras belakangan ini dan akan mengeluarkan yang terbaik besok.”
Profil Singkat Petinju
Usia: 21 tahun
Tinggi: 174 cm
Berat: 66,6 kg
Rekor tinju: 8 menang – 2 kalah.
Jemz Mokoginta (Indonesia)
Usia: 34 tahun
Tinggi: 167 cm
Berat: 66,6 kg
Rekor tinju: 44 menang – 19 kalah – 3 seri.
Format Pertandingan
Duel ini digelar 10 ronde dengan masing-masing ronde berdurasi 3 menit dengan jeda istirahat 1 menit.
Format ini memberi ruang bagi kedua petinju untuk menyiapkan strategi panjang, namun pada akhirnya laga selesai lebih cepat dari jadwal.
Tensi yang Naik Turun di Atas Ring
Ronde pertama berlangsung hati-hati, dengan Pawitchaya sedikit unggul lewat kombinasi bersih.
Memasuki ronde kedua, Pawitchaya menekan agresif, namun Jemz berhasil menjatuhkannya lewat counter meski belum KO.
Ronde ketiga hingga keempat berjalan ketat. Jemz tampil defensif dan mengandalkan counter, sementara Pawitchaya agresif dengan beberapa pukulan telak.
Ronde kelima dan keenam menjadi titik balik. Jemz mulai menekan, meskipun sempat kewalahan di awal ronde keenam, namun pukulan telak Jemz ke Pawitchaya membalikkan keadaan di akhir.
Ronde ketujuh menjadi puncak drama. Jemz tampil dominan penuh, menyerang tanpa henti dan membuat Pawitchaya benar-benar kewalahan hingga tak mampu membalas efektif.
Akhir Dramatis: Jemz Jadi Juara Baru
Saat bel ronde kedelapan hendak berbunyi, kondisi Pawitchaya sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan laga.
Wasit pun menghentikan pertarungan. Jemz Mokoginta dinyatakan menang TKO setelah ronde ketujuh dan resmi merebut sabuk WBA East Title.
Reaksi Usai Duel
Kemenangan Jemz langsung mendapat apresiasi dari Yoshua Marcellos (Cellos) selaku CEO BYON Combat.
Ia menegaskan arti penting kemenangan ini bagi Indonesia.
“Dengan menangnya Jemz ini berarti Indonesia punya juara Asia lagi. Ini adalah satu bukti dari sekian banyak kebangkitan combat sports di Indonesia."
"Terima kasih Bung Jemz telah memberikan yang terbaik dan Pawitchaya luar biasa,” ujar Cellos.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!