Skylodge Padjajaran Anyar Purwakarta, Hotel Gantung Tertinggi di Dunia

Skylodge Padjajaran Anyar Purwakarta, Sejarah dan Konsep Inovatif Skylodge Padjajaran Anyar, Petualangan Menuju Kamar di Tebing, Fasilitas Mewah di Ketinggian, Harga dan Popularitas, Warisan Skylodge dan Alternatif Petualangan
Skylodge Padjajaran Anyar Purwakarta

Bayangkan sensasi menginap di kamar transparan yang menggantung di tebing setinggi 500 meter di atas permukaan laut, dikelilingi panorama pegunungan dan Waduk Jatiluhur yang memukau. Skylodge Padjajaran Anyar di Purwakarta, Jawa Barat, pernah menawarkan pengalaman wisata ekstrem yang tak tertandingi. 

Dikenal sebagai hotel gantung tertinggi di dunia, penginapan ini sempat menjadi sorotan global sejak diresmikan pada 28 Oktober 2017. Meskipun kini tidak lagi beroperasi sejak 2024, keunikan dan daya tariknya masih terus dibicarakan di media sosial, menjadikannya legenda pariwisata Indonesia yang patut dikenang. 

Artikel ini mengajak Anda menyelami pesona dan fakta menarik di balik Skylodge Padjajaran Anyar.

Sejarah dan Konsep Inovatif Skylodge Padjajaran Anyar

Skylodge Padjajaran Anyar berlokasi di tebing Gunung Parang, Kampung Cisaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Gunung Parang sendiri merupakan gunung batu andesit tertinggi di Indonesia dan kedua di Asia, dengan ketinggian mencapai 963 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Hotel gantung ini berada pada ketinggian 500 mdpl atau sekitar 400 meter dari permukaan tanah, mengungguli Skylodge Adventure Suites di Peru yang hanya setinggi 122 meter. 

Konsepnya terinspirasi dari penginapan serupa di Peru, namun Skylodge Purwakarta menghadirkan pengalaman yang jauh lebih ekstrem dengan ketinggian dan tantangan akses yang unik.

Pembangunan Skylodge merupakan kolaborasi antara komunitas penggiat panjat tebing Badega Gunung Parang, tim arsitek ARCTech, dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta. 

Kamar hotel dirancang sebagai kapsul transparan berbahan polikarbonat dengan rangka besi baja, mampu menahan beban hingga satu ton. Struktur ini ditopang oleh 20 kabel besi yang menancap kuat ke tebing, memastikan keamanan tamu. Kamar berukuran 2,5 x 6 meter dengan tinggi 2,4 meter ini ideal untuk empat orang, meskipun dapat menampung hingga enam tamu.

Petualangan Menuju Kamar di Tebing

Mencapai Skylodge Padjajaran Anyar bukanlah perjalanan biasa. Pengunjung harus mendaki tebing Gunung Parang menggunakan teknik Via Ferrata, yaitu tangga besi setebal satu sentimeter yang tertanam di dinding tebing. 

Pendakian ini membutuhkan stamina dan keberanian, dengan kemiringan tebing yang hampir vertikal. Setelah mencapai ketinggian 500 meter, tamu harus meluncur sejauh 100 meter melalui Tyrolean traverse, yaitu tali penyeberangan horizontal, untuk sampai ke kapsul. 

Proses ini dipandu oleh profesional dengan peralatan pengaman standar panjat tebing, memastikan keselamatan selama perjalanan.

Fasilitas Mewah di Ketinggian

Meski terletak di tebing curam, Skylodge Padjajaran Anyar menawarkan fasilitas layaknya hotel berbintang. Kamar dilengkapi empat tempat tidur, bantal, selimut, AC, televisi, colokan listrik, dan handy talkie untuk komunikasi dengan petugas. 

Tersedia pula wastafel, microwave, pemanas air, dan meja multifungsi yang dapat dilipat. Untuk kebutuhan sanitasi, toilet portabel dengan sistem dry ecological digunakan, di mana kotoran ditampung dan dibekukan untuk kemudian dibersihkan oleh petugas. 

Air mineral galon disediakan untuk minum dan keperluan lain, meskipun tidak ada fasilitas mandi karena keterbatasan air.

Pemandangan dari kamar menjadi daya tarik utama. Dinding polikarbonat transparan memungkinkan tamu menikmati panorama Waduk Jatiluhur, pegunungan hijau, dan sunrise serta sunset yang memukau. Pengalaman ini diperkaya dengan sensasi menginap di ketinggian, memberikan perpaduan antara adrenalin dan ketenangan alam.

Harga dan Popularitas

Saat beroperasi, biaya menginap di Skylodge berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per malam untuk satu kamar, sudah termasuk tiga kali makan, pemandu 24 jam, dan transportasi dari Kota Purwakarta ke basecamp Badega Gunung Parang. Harga ini mencerminkan eksklusivitas pengalaman yang ditawarkan. 

Pada puncaknya, Skylodge menjadi destinasi populer, dengan okupansi mencapai 50 persen pada Februari 2018, menarik wisatawan domestik maupun internasional, termasuk dari Bali dan Prancis. Kehadirannya juga viral di media sosial, terutama Instagram, menjadikannya topik tren pada 2017–2018.

Warisan Skylodge dan Alternatif Petualangan

Meskipun Skylodge Padjajaran Anyar telah tutup sejak 2024, Gunung Parang tetap menjadi destinasi wisata petualangan yang menarik. Aktivitas seperti panjat tebing, hiking, dan flying fox masih tersedia, menawarkan pengalaman seru dengan pemandangan alam yang tak kalah spektakuler. 

Bagi pencinta wisata ekstrem, destinasi lain seperti Gunung Bromo di Jawa Timur atau resor di Raja Ampat dapat menjadi alternatif untuk merasakan petualangan serupa.