Jenazah Satu Keluarga di Indramayu Sudah 4 Hari Terkubur, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman lima korban pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Rabu siang, jenazah pasangan suami istri, orang tua, serta dua anak mereka dimakamkan secara berdampingan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Rabu (3/9/2025).
Sebelumnya, kelima korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, jasad mereka dimasukkan di satu lubang tidak jauh dari rumah keluarga tersebut. Peristiwa ini sontak menggegerkan warga sekitar.
Isak tangis keluarga pecah saat prosesi pemakaman berlangsung. Tangisan semakin tak terbendung ketika jenazah bayi berusia delapan bulan dimasukkan ke liang lahat. Warga dan kerabat merasa kehilangan keluarga yang selama ini dikenal ramah serta dekat dengan lingkungan sekitar.
Adapun kelima korban adalah pasangan suami istri Budi dan Euis, ayah dari Budi bernama Syahroni, serta dua anak mereka, Ratu yang masih berusia 7 tahun dan Bela, bayi perempuan berusia delapan bulan.
Sementara itu, dilansir dari ANTARA, kepolisian Resor (Polres) Indramayu menyebut penyelidikan kasus penemuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, turut melibatkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

Suasana kediaman lima korban yang ditemukan terkubur di Indramayu
Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno dalam keterangannya di Indramayu, Rabu (3/9/2025), mengatakan pengerahan tim gabungan ini dilakukan untuk menelusuri berbagai petunjuk dari lokasi kejadian sehingga kasus tersebut bisa diungkap secepat mungkin.
Ia menyampaikan hasil pemeriksaan awal memperkirakan, kelima jenazah telah terkubur selama tiga hingga empat hari sebelum ditemukan pada Senin (1/9/2025).
Selain itu, dia mengatakan kondisi jenazah sudah mengeluarkan bau menyengat dan wajah sulit dikenali sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan melalui metode forensik serta autopsi.
“Kami masih menunggu hasil resmi autopsi untuk mengetahui penyebab kematian maupun luka-luka yang ditemukan,” katanya. (Opi Riharjo/tvOne/Indramayu)