Tragedi di Indramayu, Kesaksian Roemah Saat Menemukan Lima Jenazah Satu Keluarga

pembunuhan satu keluarga, Indramayu, pembunuhan di indramayu, misteri kematian, misteri kematian satu keluarga di Indramayu, pembunuhan sekeluarga di indramayu, 5 jenazah di indramayu, Tragedi di Indramayu, Kesaksian Roemah Saat Menemukan Lima Jenazah Satu Keluarga

Tragedi memilukan menimpa satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Lima anggota keluarga ditemukan tewas dalam satu lubang di rumah dua lantai milik mereka pada Senin (1/9/2025) sore.

Korban terdiri dari H Sahroni (75), anaknya Budi (45), menantu Euis (40), serta kedua cucu mereka yang masih berusia 8 tahun dan 8 bulan.

Kisah penemuan jenazah ini terungkap melalui kesaksian Roemah (57), kerabat sekaligus saksi mata pertama yang melihat kondisi mengenaskan keluarga tersebut.

Dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca, Roemah menceritakan pengalaman mengerikan yang menghantuinya hingga kini.

“Lutut saya lemas, dada sesak. Saya tidak menyangka, anak-anak juga ikut dihabisi. Saya hanya bisa beristighfar terus,” ujarnya. 

Awal Mula Kecurigaan

Menurut Roemah, penemuan jenazah berawal saat teman Euis datang ke rumah korban pada pukul 09.00 WIB, namun tidak ada yang membuka pintu. Teman korban menunggu hingga pukul 16.00 WIB sore, namun tetap tak ada tanda kehidupan.

“Karena khawatir, mereka datang ke RT setempat, dan dari situ diarahkan ke rumah saya. Kebetulan saya masih saudara dekat almarhumah Siti Maskiroh, istri H Sahroni,” kata Roemah.

Rasa khawatir itulah yang membuat Roemah memutuskan untuk mendobrak pintu rumah dua lantai itu. Begitu pintu terbuka, aroma busuk langsung menyeruak ke hidungnya.

“Bau itu sangat menyengat, sampai membuat saya mual. Hati saya semakin takut, tapi saya harus mencari korban,” ujarnya.

Penemuan di Belakang Rumah

pembunuhan satu keluarga, Indramayu, pembunuhan di indramayu, misteri kematian, misteri kematian satu keluarga di Indramayu, pembunuhan sekeluarga di indramayu, 5 jenazah di indramayu, Tragedi di Indramayu, Kesaksian Roemah Saat Menemukan Lima Jenazah Satu Keluarga

Jenazah 5 korban yang tewas terkubur di Indramayu saat disalatkan di Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/9/2025)

Roemah menelusuri setiap ruangan, bahkan sampai ke kolong tempat tidur. Namun, rumah tampak kosong.

Rasa penasaran memaksanya kembali bersama anaknya. Mata Roemah tertuju pada gundukan tanah di bagian belakang rumah. Dengan menggunakan pisau, Roemah mencoba mengorek tanah tersebut.

Ternyata di dalamnya ada mayat manusia, ia pun langsung menjerit ketakutan sekaligus kaget. Teriakan Roemah ini terdengar oleh suaminya yang ada di luar. Ketika dicek, mayat tersebut adalah H Sahroni dan kondisinya pun sudah membusuk

Teriakannya terdengar oleh suaminya yang berada di luar rumah.

Tak lama kemudian, polisi datang untuk melakukan olah TKP dan evakuasi seluruh jenazah. Dari informasi polisi, Budi ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, kepala H Sahroni dibekap sarung, dan bercak darah terlihat di kamar tidur serta kamar mandi.

Roemah tak bisa menahan amarahnya saat mengetahui kondisi korban yang masih anak-anak.

“Ya Allah, dihabisi semua. Anak kecil juga ikut dihabisi… pelaku ini sadis banget. Semoga pelaku cepat tertangkap dan hukumannya setimpal,” ujarnya. 

Ia menambahkan, sehari-hari keluarga korban berjualan sembako di toko yang tidak jauh dari rumah. Mereka dikenal baik, pendiam, dan tidak pernah bercerita tentang masalah atau musuh.

“Saya tidak bisa membayangkan siapa yang tega melakukan ini,” ujar Roemah dengan suara bergetar.

Polisi mengamankan barang bukti di lokasi, termasuk satu cangkul, satu ember kecil, seprei biru bercak darah, dan terpal biru bercak darah. 

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

“Kami telah memeriksa lima saksi, termasuk Roemah, serta melakukan otopsi terhadap seluruh jenazah korban. Beberapa barang bukti juga sudah diamankan,” jelasnya.

Polisi berupaya mengungkap motif pembunuhan sekaligus menangkap pelaku untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga yang berduka.

AKP Tarno menambahkan, pihaknya akan terus menggali informasi dari lingkungan sekitar untuk menemukan bukti baru.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.