Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Polisi Ralat Lokasi Kecelakaan dan Banyak Kejanggalan

Semarang, Unnes, Unnes Semarang, mahasiswa meninggal, mahasiswa unnes, Iko Juliant, iko juliant junior, iko juliant junior mahasiswa unnes, Iko Juliant Junior unnes, Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Polisi Ralat Lokasi Kecelakaan dan Banyak Kejanggalan, Versi Polisi, Luka dan Ucapan Terakhir, Kronologi Sebelum Insiden, Respons PBH IKA FH Unnes, Latar Belakang Penangkapan Massa, 7 Fakta Kejanggalan dalam Kematian Iko Juliant Junior

Misteri kematian mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Iko Juliant Junior (19) masih menjadi sorotan publik.

Sejumlah kejanggalan ditemukan dalam kasus ini, mulai dari perbedaan keterangan lokasi kecelakaan, jeda waktu penanganan medis yang panjang, hingga ucapan terakhir korban yang meminta ampun agar tidak dipukuli.

Keluarga Iko mengaku belum mendapat penjelasan resmi dari kepolisian mengenai perubahan informasi tersebut.

Semula, pihak keluarga menerima Surat Tanda Penerimaan (STP) yang menyebutkan kecelakaan terjadi di Jalan dr Cipto, Semarang.

Namun, keterangan terbaru polisi menyatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Veteran, Kota Semarang.

“Belum, keluarga minta diberikan waktu,” kata pendamping hukum keluarga dari Perhimpunan Bantuan Hukum (PBH) IKA FH Unnes, Ady Putra Cesario, Rabu (3/9/2025).

Meski demikian, Ady menegaskan pihaknya tetap menghormati penyelidikan.

“Kami hormati dan kami tunggu hasil penyelidikan atau penyidikan selanjutnya dari kepolisian. Tentu kami harapkan hasil tersebut juga berdasarkan bukti dan saksi yang diperiksa,” ujarnya.

Versi Polisi

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menjelaskan Iko terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Veteran pada Minggu (31/8/2025).

“Kendaraan Vario yang ditumpangi atau dikendarai saudara Fiki dan Aziz ditabrak dengan kecepatan tinggi oleh kendaraan Supra yang dikendarai saudara Iko (almarhum) dan Irham,” kata Artanto.

Benturan keras membuat semua pengendara terlempar dan mengalami luka. Polisi saat ini mengaku tengah mengumpulkan rekaman CCTV serta meminta keterangan saksi.

“CCTV yang ada di jalan semua harus dikumpulkan dan saksi-saksi harus diminta keterangan,” lanjut Artanto.

Terkait perubahan lokasi kejadian, Artanto menilai hal itu mungkin terjadi karena keterbatasan saksi yang pertama kali menolong korban. 

"Orang yang membawa belum tentu tahu nama jalan. Yang penting dia ngomong saja,” ujarnya.

Luka dan Ucapan Terakhir

Semarang, Unnes, Unnes Semarang, mahasiswa meninggal, mahasiswa unnes, Iko Juliant, iko juliant junior, iko juliant junior mahasiswa unnes, Iko Juliant Junior unnes, Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Polisi Ralat Lokasi Kecelakaan dan Banyak Kejanggalan, Versi Polisi, Luka dan Ucapan Terakhir, Kronologi Sebelum Insiden, Respons PBH IKA FH Unnes, Latar Belakang Penangkapan Massa, 7 Fakta Kejanggalan dalam Kematian Iko Juliant Junior

Suasana rumah duka di Perumahan Pondok Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/9/2025).

Meski polisi menyebut kasus ini kecelakaan, pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan. Foto jenazah memperlihatkan wajah Iko penuh luka lebam, bibir robek, dan mata bengkak.

Lebih jauh, menurut ibunya, setelah menjalani operasi akibat pendarahan hebat dan kerusakan limpa, Iko sempat mengigau lirih.

“Ampun Pak, tolong Pak, jangan pukuli saya lagi,” demikian ucapan terakhir yang didengar ibunya sebelum Iko meninggal pada Minggu sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Kronologi Sebelum Insiden

Pada Sabtu (30/8/2025) sore, sekitar pukul 17.00 WIB, Iko berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kampus. Malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB, ia kembali keluar rumah.

Dalam pesan WhatsApp kepada temannya, Iko mengatakan hendak ke Markas Polda Jateng untuk menjemput rekan-rekannya yang ditahan polisi.

Beberapa jam kemudian, pada Minggu (31/8/2025) pukul 11.00 WIB, Iko tiba di RSUP Dr Kariadi Semarang dalam kondisi kritis.

Ia diantar oleh mobil Brimob Polda Jateng. Sekitar pukul 15.30 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia.

Respons PBH IKA FH Unnes

Ketua PBH IKA FH Unnes, Ady Putra Cesario, menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini.

“Apabila nanti kami sudah menemukan bukti-bukti yang mengerucut pada dugaan tindakan kekerasan, kami akan mendesak kepolisian untuk mengusut kasus ini,” ujarnya.

Menurut Ady, keluarga dan pihak kampus menuntut transparansi penuh dari aparat.

“Kami dari PBH IKA Unnes siap mengawal dan memberikan pendampingan hukum, baik kepada keluarga maupun teman-teman almarhum,” tambahnya.

Latar Belakang Penangkapan Massa

Sehari sebelum kematian Iko, Polda Jateng menangkap 327 orang yang melintas di sekitar Markas Polda Jateng. Tujuh orang sempat ditetapkan sebagai tersangka karena merusak fasilitas umum, tetapi kemudian dibebaskan.

Saat ditanya apakah Iko termasuk salah satu di antara orang-orang yang ditangkap, Artanto tidak memberikan jawaban pasti.

“Segera keluarganya atau utusannya merapat ke Polrestabes Semarang atau ke Polda Jateng untuk informasikan secara resmi kejadian tersebut guna penyelidikan,” katanya.

7 Fakta Kejanggalan dalam Kematian Iko Juliant Junior

1. Lokasi kecelakaan berubah – semula di Jalan dr Cipto, kemudian diralat menjadi Jalan Veteran.

2. Luka pada wajah korban – wajah lebam, bibir robek, dan mata bengkak.

3. Jeda waktu panjang – kecelakaan disebut pukul 02.30 WIB, tetapi korban baru tiba di rumah sakit pukul 11.00 WIB.

4. Ucapan terakhir korban – Iko sempat mengigau, “Ampun Pak, tolong Pak, jangan pukuli saya lagi.”

5. Kronologi sebelum insiden – Iko pamit ke kampus, lalu mengirim pesan hendak ke Polda Jateng menjemput rekannya.

6. Data medis – dokter menyebut ada pendarahan hebat dan kerusakan limpa hingga harus operasi.

7. Keterkaitan dengan penangkapan massa – sehari sebelumnya, polisi menangkap 327 orang di sekitar Markas Polda Jateng, belum jelas apakah Iko termasuk di antaranya.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luka Limpa dan Igauan "Jangan Pukuli Saya", Fakta di Balik Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juliant", "Polda Jateng Ralat Lokasi Kecelakaan Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Begini Kronologi Versi Polisi" 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.