Top 8+ Jurus UMKM Tembus Ekspor, Saatnya Unjuk Gigi di Pasar Global!

Ilustrasi UMKM, 1. Riset Pasar dan Produk, 2. Tingkatkan Kualitas dan Standar Produk, 3. Manfaatkan Platform Digital, 4. Ikut Program Pemerintah dan Lembaga, 5. Jalin Kerja Sama dengan Eksportir, 6. Lengakapi Legalitas dan Dokumen Ekspor, 7. Bangun Branding Kuat dan Unik, 8. Mulai dari Skala Kecil
Ilustrasi UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran vital dalam perekonomian Indonesia. Selain menyerap tenaga kerja, UMKM juga menjadi penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, tantangan terbesar yang kerap dihadapi pelaku UMKM adalah memperluas jangkauan pasar.

Di tengah persaingan yang semakin ketat, menembus pasar ekspor menjadi salah satu cara agar UMKM bisa naik kelas sekaligus meningkatkan daya saing global. Tidak bisa dipungkiri, produk lokal Indonesia punya daya tarik besar di luar negeri.

Kopi, rempah, makanan olahan, hingga kerajinan tangan memiliki ciri khas yang sulit ditiru negara lain sehingga menjadi keunggulan dari produk lokal buatan pegiat UMKM. Meski begitu, agar produk UMKM dapat diterima di pasar global membutuhkan strategi yang tepat yang harus ditempuh oleh pelaku UMKM untuk menembus pasar ekspor.

1. Riset Pasar dan Produk

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah melakukan riset pasar secara mendalam. Pelaku usaha perlu memahami tren permintaan di negara tujuan, regulasi, serta standar produk yang berlaku. Misalnya, ekspor makanan ke Eropa membutuhkan sertifikasi keamanan pangan tertentu, sementara produk fesyen ke Timur Tengah biasanya harus memiliki label halal. Dengan riset yang tepat, UMKM bisa menyesuaikan produk agar sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar.

2. Tingkatkan Kualitas dan Standar Produk

Kualitas adalah kunci agar produk lokal mampu bersaing secara global. Produk ekspor dituntut konsisten, baik dari sisi bahan baku, proses produksi, maupun kemasan. Sertifikasi seperti ISO, HACCP, atau Halal bisa menjadi nilai tambah. Tak kalah penting, desain kemasan harus sesuai standar internasional, kuat untuk pengiriman jarak jauh, dan tetap menarik di mata konsumen asing.

3. Manfaatkan Platform Digital

Era digital memberikan peluang besar bagi UMKM untuk go international. Marketplace global seperti Alibaba, Amazon, atau Etsy memungkinkan produk lokal dikenal lebih luas tanpa harus memiliki toko fisik di luar negeri. Media sosial juga efektif digunakan sebagai sarana branding, promosi, sekaligus membangun interaksi dengan calon pembeli internasional.

4. Ikut Program Pemerintah dan Lembaga

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UKM sering menyediakan program pelatihan ekspor, business matching, hingga fasilitasi pameran internasional. Salah satunya adalah Export Coaching Program (ECP) yang membantu UMKM memahami prosedur ekspor. Dengan mengikuti program ini, pelaku UMKM tidak hanya mendapat pengetahuan, tetapi juga akses ke buyer potensial.

5. Jalin Kerja Sama dengan Eksportir

Bagi UMKM yang masih kesulitan mengurus dokumen ekspor, bekerja sama dengan perusahaan eksportir atau aggregator bisa menjadi pilihan. Skema ini memudahkan produk lokal masuk ke pasar global tanpa harus terbebani administrasi yang rumit. Melalui kerja sama ini, UMKM bisa lebih fokus pada kualitas produk, sementara urusan logistik dan dokumen diurus oleh mitra.

6. Lengakapi Legalitas dan Dokumen Ekspor

Agar produk dapat keluar negeri secara legal, dokumen ekspor harus disiapkan dengan benar. Beberapa dokumen penting meliputi invoice, packing list, bill of lading atau airway bill, hingga sertifikat asal barang (Certificate of Origin/COO). Proses ini bisa dibantu oleh freight forwarder untuk meminimalisasi kesalahan administrasi.

7. Bangun Branding Kuat dan Unik

Produk dengan cerita khas atau storytelling lebih mudah diterima pasar global. Misalnya kopi Gayo yang dikenal dunia karena cita rasanya yang unik atau batik dengan filosofi budaya tertentu. Branding yang kuat akan membuat produk lebih bernilai, bukan hanya sekadar barang konsumsi, tetapi juga membawa identitas budaya Indonesia.

8. Mulai dari Skala Kecil

Ekspor tidak selalu harus dilakukan dalam jumlah besar. Banyak UMKM memulai dengan ekspor ritel melalui marketplace global atau memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia di luar negeri. Cara ini bisa menjadi batu loncatan sebelum memperluas skala ekspor ke pasar yang lebih besar.

Menembus pasar ekspor bukanlah hal yang mustahil bagi UMKM Indonesia. Dengan riset yang matang, peningkatan kualitas produk, pemanfaatan teknologi digital, serta dukungan program pemerintah, peluang untuk bersaing di kancah global semakin terbuka lebar.

Konsistensi dan keberanian untuk beradaptasi jadi kunci untuk unjuk gigi di pasar global. Jika dijalankan dengan strategi yang tepat, produk lokal Indonesia bukan hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga bisa mendunia.