Heboh! Huawei Hajar Apple dan Kuasai Takhta Baru di Pasar Global!

Heboh! Huawei Hajar Apple dan Kuasai Takhta Baru di Pasar Global
Heboh! Huawei Hajar Apple dan Kuasai Takhta Baru di Pasar Global

Peta persaingan pasar jam tangan pintar atau smartwatch global mengalami perubahan besar yang sangat mengejutkan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Huawei berhasil menduduki puncak klasifikasi sebagai raja baru, menggeser dominasi Apple yang seolah tak tergoyahkan selama ini. Laporan terbaru dari firma analis ternama, Counterpoint Research, untuk kuartal kedua 2025 (April-Juni) membuktikan pergeseran kekuasaan ini.

Kenaikan Spektakuler Huawei dan Pukulan bagi Apple

Data Counterpoint menunjukkan, pengiriman smartwatch secara global secara keseluruhan tumbuh 8 persen pada Q2 2025. Pertumbuhan ini menandai kebangkitan pasar setelah lima kuartal berturut-turut mengalami penurunan.

Huawei menjadi motor utama pertumbuhan tersebut. Vendor asal Tiongkok ini mencatatkan lonjakan pengiriman yang fantastis, yaitu 52 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Prestasi ini sekaligus membawa Huawei meraih pangsa pasar 21 persen, sebuah rekor tertinggi dalam catatan sejarah perusahaan.

Di sisi lain, Apple harus rela turun tahta. Untuk ketujuh kalinya secara beruntun, raksasa asal Cupertino itu mengalami penurunan pengiriman. Pangsa pasar Apple terjun ke level 17 persen, turun 2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Apa Rahasia Di Balik Kesuksesan Huawei?

Lalu, bagaimana Huawei bisa melakukan pencapaian yang fenomenal ini? Counterpoint mengungkap beberapa kunci strategi yang dijalankan Huawei.

Pertama, strategi produk yang jitu. Huawei memiliki portofolio produk yang sangat beragam, dari segmen menengah hingga premium, dengan harga yang sangat kompetitif. Mayoritas produknya, seperti seri Huawei Watch GT, dijual di kisaran harga 100–400 dollar AS (sekitar Rp 1,6 juta – Rp 6,5 juta). Harga ini dinilai sangat menarik dan terjangkau bagi banyak kalangan.

Kedua, kekuatan pasar dalam negeri (China) yang luar biasa. Lebih dari tiga perempat (76%) pengiriman Huawei terkonsentrasi di Tiongkok. Basis pengguna smartphone Huawei yang sangat besar di negara itu serta strategi ekosistem yang terintegrasi sempurna menjadi pondasi yang kokoh. Integrasi dengan aplikasi lokal untuk pembayaran dan pemantauan kesehatan membuat smartwatch mereka menjadi bagian dari gaya hidup.

Ketiga, ekspansi yang mulai agresif. Huawei tidak hanya berpuas diri di China. Mereka mulai memperluas ekspansi ke wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik, membawa serta produk-produk andalan mereka.

Peta Persaingan Global: Xiaomi dan Imoo Ikut Meroket

Perubahan peta persaingan tidak hanya terjadi di puncak. Peringkat tiga dan empat juga diduduki oleh vendor-vendor tangguh asal Tiongkok, yaitu Xiaomi dan Imoo.

Xiaomi berhasil membukukan pertumbuhan shipment tahunan sebesar 38 persen berkat strategi yang mirip: menawarkan produk smartwatch dasar (basic) dengan harga terjangkau di banyak negara. Sementara itu, Imoo, yang fokus pada segmen smartwatch untuk anak-anak, juga tumbuh 21 persen dan tetap menjadi penguasa di niche-nya.

Samsung harus rela berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 6 persen, mengalami penurunan 3 persen secara tahunan.

Masa Depan Pasar Smartwatch: Kesehatan dan AI Jadi Raja

Peristiwa ini juga menandai sebuah momen bersejarah: untuk pertama kalinya, Tiongkok berhasil melampaui Amerika Utara sebagai pasar smartwatch terbesar di dunia.

Counterpoint memprediksi pasar smartwatch akan terus pulih dengan pertumbuhan tahunan sekitar 7 persen pada 2025. Dorongan utamanya akan datang dari integrasi teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) dan sensor kesehatan generasi baru yang lebih canggih.

“Pasar memasuki siklus inovasi baru, di mana kesehatan dan AI akan menjadi faktor utama pembeda jangka panjang,” tutur Associate Director Counterpoint, David Naranjo.

Dengan demikian, pertarungan untuk merebut mahkota raja smartwatch dunia diprediksi akan semakin sengit. Apple pasti tidak akan tinggal diam, dan Huawei harus terus berinovasi untuk mempertahankan posisinya. Yang pasti, konsumenlah yang akan diuntungkan dengan adanya persaingan sehat dan inovasi teknologi yang terus berkembang ini.