Apple Dikabarkan Akan Hidupkan Kembali Aksesori 2010 untuk iPhone 17 Air, Ini Bocorannya!

Peluncuran iPhone 17 tinggal hitungan minggu. Dari berbagai rumor, seri ini bakal menghadirkan model baru yang paling tipis dalam sejarah iPhone. Varian yang disebut-sebut sebagai iPhone 17 Air ini digadang hanya setebal 5,5 mm di titik paling tipis, jauh lebih ramping dibandingkan iPhone 16 yang memiliki ketebalan 7,8 mm.
Namun, desain super tipis biasanya memunculkan masalah baru: daya tahan fisik. Semakin tipis sebuah perangkat, biasanya semakin rentan terhadap tekanan dan benturan. Tentu saja, solusi umumnya adalah menambahkan casing pelindung. Tapi ironisnya, memakai casing tebal justru menghilangkan keunggulan utama dari desain tipis itu sendiri.
Bumper Case dari 2010 Bisa Kembali
Untuk mengatasi dilema ini, Apple diduga akan menghidupkan kembali ide lama mereka. Pada tahun 2010, bersamaan dengan iPhone 4, Apple merilis Bumper Case, pelindung yang hanya melingkupi sisi samping perangkat tanpa menutupi bagian belakang.
Melansir dari Tom’s Guide, Mark Gurman, Apple setidaknya telah mempertimbangkan atau menguji casing serupa untuk iPhone 17 Air. Dalam unggahannya di X (Twitter), ia menulis:
“Saya percaya Apple setidaknya sudah mempertimbangkan/menguji casing baru untuk iPhone tipis tahun ini yang mengelilingi sisi perangkat tanpa menutup bagian belakang. Konsep ini mirip dengan Bumper Case iPhone 4 tahun 2010.”
Pada masanya, Bumper Case iPhone 4 bukan hanya sekadar aksesori, melainkan solusi atas masalah besar yang dikenal dengan sebutan “Antennagate”. Saat itu, pengguna iPhone 4 mengalami gangguan sinyal jika tangan mereka menutupi antena di sisi ponsel. Apple kemudian membagikan Bumper Case secara gratis sebagai jalan keluar.
Meski konteks saat ini berbeda, casing tipis yang hanya melindungi sisi mungkin dianggap solusi cerdas untuk menjaga desain ramping iPhone 17 Air tetap terlihat.
Apakah Benar-Benar Dibutuhkan?
Pertanyaan utama adalah,hp apakah casing seperti Bumper Case benar-benar diperlukan untuk iPhone 17 Air?
Banyak orang berasumsi semakin tipis ponsel, semakin rapuh pula. Namun, hal itu sangat bergantung pada material dan struktur internal yang digunakan Apple. Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy S25 Edge yang hanya setebal 5,8 mm mampu lolos uji ketahanan ekstrem dari YouTuber JerryRigEverything tanpa kerusakan berarti.
Artinya, casing mungkin lebih berfungsi sebagai jaminan rasa aman ketimbang kebutuhan mendesak. Meski begitu, kelemahan dari Bumper Case adalah bagian belakang perangkat tetap terbuka, sehingga rawan tergores meski tidak jatuh.
Tantangan Sebenarnya: Baterai
Selain potensi kerentanan fisik, masalah terbesar iPhone 17 Air tampaknya bukan ketahanan, melainkan daya baterai. Rumor menyebut perangkat ini hanya akan membawa baterai 2.900 mAh, turun sekitar 18,5% dari iPhone 16 yang memiliki kapasitas 3.561 mAh.
Menurut sumber internal Apple, hanya 60–70% pengguna iPhone 17 Air yang akan mendapat penggunaan sehari penuh. Sebagai perbandingan, pada model iPhone lainnya, angka tersebut berkisar antara 80–90%.
Untuk menutupi kekurangan ini, laporan dari The Information menyebut Apple mungkin akan menawarkan battery case khusus. Aksesori ini memang akan membuat ukuran ponsel bertambah tebal, tapi kemungkinan lebih bermanfaat ketimbang casing bumper semata.
Kelebihan Dibanding iPhone 16 Plus
Meski kapasitas baterai dipangkas, iPhone 17 Air diyakini tetap membawa peningkatan signifikan. Salah satu bocoran paling menarik adalah layar ProMotion 120Hz yang akan hadir di seluruh lini iPhone 17. Jika benar, ini berarti Apple akhirnya mengakhiri era layar 60Hz yang terasa kurang mulus pada model non-Pro.
iPhone 17 Air tampaknya akan menjadi perangkat yang mengutamakan desain tipis dan elegan. Namun, tantangan utama ada pada daya tahan fisik dan umur baterai. Dengan rumor kembalinya Bumper Case serta kemungkinan hadirnya battery case, Apple terlihat berusaha menawarkan solusi agar pengguna tetap nyaman tanpa harus mengorbankan desain ikoniknya.