TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

TNI merasa menjadi sasaran hoaks dan adu domba terkait demo rusuh yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Freddy Ardianzah menegaskan bahwa berbagai foto, video, dan narasi yang beredar di media sosial terkait dugaan keterlibatan lembaganya dalam kerusuhan akhir Agustus lalu merupakan informasi bohong alias hoaks.
Menurutnya, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
“Berkaitan dengan beredarnya foto, video maupun konten-konten bernarasi negatif, saya tegaskan itu hoaks, tidak benar,” ucap Brigjen Freddy saat konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (5/9).
Freddy mengungkapkan, narasi yang menyebut TNI sebagai dalang kerusuhan, ditangkap polisi, hingga menjadi provokator, sangat melukai hati prajurit. Padahal, katanya, di lapangan TNI bersama Polri bahu-membahu menghadapi kerusuhan, bahkan sama-sama terkena lemparan batu, gas air mata, hingga bom molotov.
“Framing-framing negatif itu justru lebih kuat daripada kerja tulus ikhlas prajurit membantu Polri meredam aksi,” tegasnya.
Salah satu hoaks yang ramai beredar adalah tuduhan bahwa anggota BAIS TNI menjadi provokator aksi di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Freddy membenarkan sosok dalam foto yang beredar adalah Mayor SS, anggota BAIS TNI. Namun ia membantah narasi yang menyebut Mayor SS ditangkap polisi.
“Kronologinya jelas, tidak ada penangkapan anggota TNI oleh Polri. Personel BAIS saat itu menjalankan tugas intelijen, yaitu deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman,” tutur dia.
Ia menambahkan, viralnya peristiwa itu merupakan framing penuh kebencian.
"Judulnya langsung ‘BAIS Provokator, BAIS Ditangkap Polri’. Itu framing yang sarat dengan kebencian,” tegasnya.
Freddy menegaskan, maraknya hoaks yang menyeret nama TNI jelas merupakan upaya adu domba antara TNI-Polri dan aparat dengan masyarakat.
Dia memastikan soliditas kedua institusi tetap terjaga.
“Sampai dengan saat ini TNI-Polri solid menjaga stabilitas keamanan nasional, serta akan terus bersinergi menciptakan rasa aman, tertib, dan kondusif,” tutup jenderal bintang satu TNI ini. (Knu)