Pendaftaran Dana Indonesiana 2025 Dibuka Hari Ini, Catat Syaratnya

dana indonesiana adalah, syarat daftar dana indonesiana, dana indonesia 2025, dana indonesiana 2025 kapan dibuka, Pendaftaran Dana Indonesiana 2025 Dibuka Hari Ini, Catat Syaratnya

Pendaftaran Dana Indonesiasana 2025 resmi dibuka hari ini, Senin (5/5/2025). Pendaftaran bisa dilakukan cara daring melalui laman resmi danaindonesiana.kemenbud.go.id.

"Sudah bisa (dibuka pendaftaran per hari ini)," kata Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon saat ditemui awak media usai peluncuran Dana Indonesiana 2025 di Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

Fadli menyambung, jumlah dana yang dialokasikan untuk Dana Indonesiana 2025 yakni sebesar Rp 465 miliar, dari total Dana Indonesiana keseluruhan Rp 5 triliun.

Guna memaksimalisasi pemerataan Dana Indonesiana 2025 sambungnya, informasi mengenai dana ini akan disosialisasikan melalui balai pelestarian kebudayaan di 23 provinsi.

Adapun pihak-pihak yang bisa mendaftar untuk mendapatkan Dana Indonesiana 2025, meliputi: perseorangan, kelompok/komunitas budaya, serta lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan.

Lalu, peserta yang bisa mendaftar merupakan pihak yang telah aktif melaksanakan kegiatan kebudayaan selama dua tahun terakhir.

Pihak yang ingin mendaftar Dana Indonesiana 2025, bisa mendaftar melalui laman danaindonesiana.kemenbud.go.id, serta menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Syarat Dana Indonesiana 2025

Berikut syarat yang perlu disiapkan sebelum mendaftar Dana Indonesiana 2025.

1. Penerima perseorangan 

  • Proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  •  NPWP, KTP, dan KK 
  • Surat keterangan domisili 

2. Penerima kelompok/komunitas budaya 

  • Proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) 
  • NPWP, KTP, dan KK 
  • Surat keterangan domisili 
  • Salinan elektronik akta pendirian 

3. Penerima lembaga 

  • Proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) 
  • NPWP, KTP, dan KK 
  • Surat keterangan domisili 
  • Salinan elektronik akta pendirian 
  • Salinan elektronik pengesahan dari Kementerian Hukum.

Target Dana Indonesiana 2025

Fadli memaparkan, Dana Indonesiana 2025 ditujukan untuk beberapa jenis program pelayanan. Di antaranya ada program pelayanan: Fasilitas Bidang Kebudayaan bagi Komunitas dan Pelaku Budaya, Produksi Kegiatan Kebudayaan, Produksi Media, dan Program Layanan Lainnya.

"Yang pertama adalah fasilitasi bidang kebudayaan bagi komunitas dan pelaku budaya. Termasuk dukungan institusional untuk organisasi kebudayaan, dukungan perjalanan kegiatan budaya, kewirausahaan budaya, restorasi dan pemeliharaan artefak budaya, serta program sustainable cultural heritage," katanya.

dana indonesiana adalah, syarat daftar dana indonesiana, dana indonesia 2025, dana indonesiana 2025 kapan dibuka, Pendaftaran Dana Indonesiana 2025 Dibuka Hari Ini, Catat Syaratnya

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon saat ditemui awak media usai peluncuran Dana Indonesiana 2025 di Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

Kedua, yaitu produksi kegiatan kebudayaan, ini mencakup pemanfaatan ruang publik, sinema Indonesia, dan kegiatan strategis yang memperkuat ekosistem budaya.

Ketiga, yaitu produksi media, ini mencakup dokumentasi karya maestro, penciptaan karya kreatif inovatif serta dana pendamping untuk distribusi internasional.

"Yang keempat, kajian objek kemajuan kebudayaan dan cara budaya untuk memperkaya basis pengetahuan budaya nasional," ujarnya.

Sebagai informasi, Dana Indonesiana merupakan program pendanaan dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendukung pemajuan kebudayaan nasional.

Dana Indonesiana merupakan dana yang diakumulasikan dalam bentuk Dana Abadi, yang mana hasil kelolaan dan pengembangannya digunakan untuk mendukung kegiatan terkait pemajuan kebudayaan.

Tujuan Dana Indonesiana adalah agar budaya Indonesia, baik yang merupakan warisan budaya, seni, tradisi, pengetahuan, adab, maupun inovasi kreatif dapat terus hidup, berkembang, menjadi fondasi pembangunan nasional.

"Tanpa investasi yang tepat, banyak komunitas tradisi dan praktik budaya yang memang membutuhkan dukungan, membutuhkan bantuan, berisiko ini terpinggirkan, bahkan hilang," ujar Fadli Zon.