Diabetes Tipe Berapa yang Rentan Menyerang Anak dan Remaja?

diabetes, Diabetes, diabetes tipe 1, diabetes melitus, diabetes tipe 2, diabetes pada anak, Diabetes pada anak, apa itu diabetes, diabetes pada remaja, apa itu diabetes melitus, apa itu diabetes tipe 2, apa itu diabetes tipe 1, Diabetes Tipe Berapa yang Rentan Menyerang Anak dan Remaja?

Ini terungkap lewat data hasil deteksi dini gula darah pada kelompok remaja usia tersebut sepanjang Januari sampai 7 Mei 2025 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Berdasarkan data tersebut, ada total 23 kasus diabetes dari jumlah peserta deteksi dini sebanyak 3.727 orang. Kasus ini menjadi sorotan Komisi IV DPRD Provinsi Bali.

Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Suwirta mengatakan, tren remaja terkena diabetes terjadi karena beberapa hal, termasuk keturunan, pola makan, dan pola hidup, meskipun lebih cenderung pada faktor pola makan atau minum.

“Pesan makanan dan minuman cepat saji termasuk mikol (minuman beralkohol), ditambah begadang sambil main gawai atau gim,” ujar dia, seperti disadur , Minggu (25/5/2025).

Diabetes rentan menyerang anak dan remaja awal

“Dahulu, diabetes tipe 1 merupakan tipe yang dominan pada anak sampai remaja awal. Tapi, saat ini bergeser ke seimbang antara tipe 1 dan tipe 2,” tutur dia kepada Kompas.com, Jumat (23/5/2025).

Disadur dari situs SehatNegeriku milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Minggu, diabetes melitus adalah penyakit yang muncul karena tubuh tidak mampu untuk memproduksi hormon insulin, atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.

Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah yang dilepaskan di dalam darah, dan membantu glukosa masuk ke dalam sel, seperti dilansir situs Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan (Ditjen Keslan) Kemenkes RI.

“Tipe yang dominan pada remaja saat ini bergeser ke seimbang antara tipe 1 dan 2 karena gaya hidup sedenter, obesitas, dan lain-lain. Ultra-processed food dapat menjadi faktor,” ujar Hendra.

Usia terkena diabetes

Terkait rentang usia, Hendra mengatakan bahwa diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyerang semua kelompok usia. Namun, semakin bertambahnya usia, peluang terkena diabetes tipe 2 semakin besar.

Terkait peluang terkena diabetes tipe 2 semakin besar, ini karena kecenderungan manusia melakukan aktivitas fisik semakin berkurang seiring jalannya waktu. Alhasil, gaya hidup sedenter pun terjadi.

“Semua orang berpotensi (terkena) diabetes jika mengidap sindrom metabolik. (Saat ini) banyak remaja diabetes karena gaya hidup,” terang dia.

Gejala diabetes pada anak dan remaja awal

Dikutip dari situs Ditjen Keslan Kemenkes RI, gejala diabetes tipe 1 dan 2 pada anak dan remaja awal cukup sulit dibedakan karena secara umum mirip satu sama lain.

1. Sering buang air kecil

Apabila frekuensi buang air kecil anak lebih sering dari biasanya, orangtua harus mulai memerhatikannya. Sebab, bisa jadi ini merupakan gejala diabetes.

Ginjal yang tidak bisa mengimbangi penyerapan glukosa yang berlebih bakal mengeluarkannya melalui urine. Artinya, anak yang lebih sering buang air kecil kemungkinan mengalami diabetes.

2. Haus berlebihan

Tubuh bisa kekurangan cairan ketika frekuensi buang air kecil meningkat. Jadi, anak bakal lebih banyak minum air daripada biasanya karena haus berlebihan.

3. Nafsu makan meningkat

Nafsu makan yang meningkat bisa jadi gejala diabetes. Mereka bisa lebih cepat lapar karena kurang maksimalnya fungsi insulin dalam mengolah gula yang masuk ke dalam tubuh menjadi energi.

4. Berat badan menurun tanpa sebab

Jika nafsu makan meningkat, tetapi berat badan menurun, ini bisa menjadi tanda diabetes. Tubuh yang tidak mampu memproses glukosa menjadi energi, bakal mencari sumber lain untuk dijadikan energi, seperti lemak dan otot.

5. Luka sulit sembuh

Proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat karena tingginya kadar gula daam tubuh dapat membuat dinding pembuluh darah menyempit. Jadi, sel-sel tubuh bisa kesulitan memperbaiki jaringan yang rusak.