4 Beda Haji Reguler, Plus, dan Furoda, dari Jenis Visa hingga Biaya

Pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa haji furoda pada periode keberangkatan haji 2025.

Keputusan visa haji furoda tidak terbit baru diketahui menjelang keberangkatan jemaah haji pada akhir Mei 2025.

Namun demikian, jemaah yang menggunakan program haji reguler maupun haji plus, tetap berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Ketahui perbedaan haji reguler, haji plus, dan haji furoda sebelum merencanakan ibadah haji berikut ini.

Perbedaan haji reguler, haji plus, dan haji furoda terletak pada jenis visa, biaya, fasilitas, hingga masa tunggu keberangkatan.

1. Jenis visa

Baik haji reguler maupun haji plus, sama-sama menggunakan visa haji resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Agama Indonesia.

Sementara itu, haji furoda menggunakan visa haji furoda atau visa haji mujamalah, didapat dari undangan resmi pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

2. Estimasi waktu tunggu

Haji reguler memiliki estimasi waktu tunggu keberangkatan paling lama dibandingkan dengan haji plus dan haji furoda.

Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia Amphuri (Amphuri), Zaky Zakaria Anshary, menuturkan, antrean keberangkatan haji reguler dihitung per kabupaten.

"Antrean haji reguler paling cepat 15 tahun dan paling lama 49 tahun. Berbeda-beda di seluruh kabupaten di Indonesia," jelas Zaky ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/6/2025). 

Adapun estimasi waktu tunggu keberangkatan haji plus berkisar lima hingga tujuh tahun sejak pendaftaran.

Terakhir, calon jemaah haji furoda bisa langsung berangkat di tahun yang sama usai berhasil mendaftar dan mendapatkan visa haji furoda.

3. Biaya

Semakin cepat estimasi waktu tunggu keberangkatan haji, semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan oleh para jemaah haji.

Suasana Masjidil Haram dipadati jemaah saat pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, Rabu (22/5/2025).

Dikutip dari  pada Minggu (1/6/2025), biaya yang harus dikeluarkan oleh jemaah haji reguler pada 2025 hanya sebesar Rp 55,43 juta. Sebelumnya, biaya haji reguler pada 2024 sebesar Rp 56,04 juta.

Sementara itu, biaya haji plus berkisar 12.500 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 200 jutaan hingga 19.500 dolar AS atau setara Rp 315 jutaan per orang, seperti dikutip , Minggu (1/6/2025).

Adapun biaya haji furoda dengan tenda VIP berkisar 28.000-30.000 dolar AS atau sekitar Rp 453 jutaan hingga Rp 485 jutaan per orang.

"Komponen termahal dari haji furoda itu adalah visa. Mungkin sekitar 60-70 persen dari total biaya, digunakan untuk visa. Sisanya untuk hotel, tiket pesawat, dan lain-lain," jelas Zaky.

4. Fasilitas

Selain durasi antrean berangkat haji, biaya haji juga menentukan fasilitas yang didapat para jemaah haji selama berada di tanah suci.

Haji reguler umumnya menggunakan akomodasi hotel bintang 3 maupun bintang 4 yang berlokasi jauh dari Masjid Al Haram.

"Kalau haji reguler rata-rata menggunakan bus karena jarak (hotel) bisa mencapai 3-10 kilometer di Mekkah dan Madinah," kata Zaky.

Sementara itu, haji plus menggunakan hotel bintang 5 yang berada di pelataran Masjidil Haram.

Menurut Zaky, tenda jemaah haji plus dan reguler juga jauh berbeda. Tenda haji plus cenderung lebih nyaman, sedangkan tenda haji reguler bisa berdesakan antarjemaah.

"Tetapi ya terus terang, saya mengamati bahwa haji reguler ini dari tahun ke tahun semakin baik daripada zaman dulu," tutur dia.

Sama halnya dengan haji plus, haji furoda juga mendapatkan fasilitas yang serupa, termasuk pemilihan hotel bintang 5 berjarak 80-100 meter ke Masjid Al Haram (Masjidil Haram) dan Masjid Nabawi.