First Drive Chery Tiggo 8 CSH, Tawarkan Sensasi Berkendara ala EV
PT CSI (Chery Sales Indonesia) tengah menyiapkan produk baru untuk konsumen Tanah Air. Masih mengisi lini elektrifikasi, kali ini model teranyar mereka menggunakan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Chery menyebut sistem tersebut dengan nama CSH (Chery Super Hybrid). Model yang akan diperkenalkan adalah Chery Tiggo 8 CSH, mobil hybrid jenis SUV (Sport Utility Vehicle) berkonfigurasi 7-seater.
Memakai platform Tiggo 8, produk tersebut bermaksud menyasar konsumen yang ingin merasakan sensasi berkendara mobil listrik tanpa perlu mengkhawatirkan infrastruktur.

Namun, besar peluang Tiggo 8 CSH dibanderol kompetitif guna menjangkau lebih banyak pembeli. Mengingat saat ini harga model-model PHEV di RI masih di atas Rp 1 miliar seperti Mazda CX-80 PHEV dan Toyota RAV4 PHEV.
Ada sejumlah keunggulan disuguhkan oleh pihak Chery. Selain harga, kapasitas baterai Tiggo 8 CSH diklaim paling besar di kelasnya.
“Energy value-nya cukup besar, lalu ada kapabilitas mode berkendara pure electric,” kata Eko Fachruroji, Product Planning Manager PT CSI di PIK, Jakarta Utara, Selasa (14/04).
Penampung daya yang disematkan pada Chery Tiggo 8 CSH berkapasitas 18,3 kWh. Tanpa bantuan bensin, SUV (Sport Utility Vehicle) ini dapat menunjang perjalanan sejauh 90 km dalam satu kali pengisian daya.
Sebagai perbandingan, Toyota RAV4 GR Sport PHEV pakai baterai 18,1 kWh sementara Mazda CX-80 PHEV 17,8 kWh. Sub merek Chery, Jaecoo J7 PHEV memiliki baterai dengan kapasitas sama seperti Tiggo 8 CSH di 18,3 kWh.
Lebih lengkap berikut ulasan impresi pertama mencoba Chery Tiggo 8 CSH, mobil hybrid terbaru dari PT CSI.
Posisi Berkendara
Sebagai informasi, pengemudi merupakan perempuan dengan tinggi badan di kisaran 150 cm ke atas.
Salah satu tantangan dalam mengemudikan SUV berdimensi besar adalah visibilitas. Namun, posisi berkendara ergonomis mudah kami dapatkan berkat pengaturan kursi elektrik naik-turun maupun maju-mundur.
Alat kemudinya juga dapat diatur secara tilt dan teleskopik. Jadi semakin mudah mencari posisi terbaik sebelum berkendara.

Hanya saja, seperti kebanyakan mobil listrik China lain, pengaturan spionnya harus diaktifkan melalui headunit. Kemudian kaca bisa digerakkan pakai tombol di bagian kiri dan kanan setir.
Impresi Berkendara
Rutenya cukup terbatas di area PIK saja. Pertama kami membawa Chery Tiggo 8 CSH membawa melintasi area jalan paving block atau conblock yang tidak rata.
Meskipun suara mesin terbilang senyap dan tidak terlalu terdengar ke kabin, suara ban melibas aspal terdengar cukup jelas dari dalam.
Saat itu kami menggunakan mode berkendara normal HEV, kombinasi mesin bensin dan teknologi hybrid. Kalau mode EV, kinerja mobil ditunjang baterai dan motor elektrik sepenuhnya.
Melintasi jalan yang tidak rata, terasa suspensi independen membuat guncangan bisa lebih diredam. Tetapi mengakibatkan mobil terasa agak limbung jika kondisi jalan itu dilewati dalam kecepatan tinggi.

Tenaga dan sensasi torsi instan dirasakan ketika kami mencoba berakselerasi. Untuk diketahui, Tiggo 8 CSH menggendong mesin turbo berkapasitas 1.500 cc.
Kombinasi mesin bakar dan motor elektrik diyakini membuatnya dapat memuntahkan tenaga 341 hp dan torsi puncak 525 Nm, disalurkan ke roda depan atau penggerak FWD (Front Wheel Drive).
Tenaga maksimal paling terasa saat mode sport diaktifkan, karena gas semakin responsif ketimbang saat menggunakan mode normal atau eco. Sehingga untuk penggunaan di dalam kota, output ini bisa dibilang sudah lebih dari cukup.
Uniknya, pedal gas Chery Tiggo 8 CSH pakai model tertanam di lantai kabin alias model organ, bukan menggantung.
Buat kami, ini membuat posisi kaki lebih nyaman dan fleksibel ketika berpindah ke pedal rem. Ditambah lagi ada footrest untuk kaki kiri.
Tiggo 8 CSH juga dilengkapi berbagai sensor keamanan, mirip dengan yang kami rasakan ketika mencoba Omoda E5.

Ada grafis kendaraan di sekeliling mobil ditampilkan pada panel instrumen. Sehingga kami dapat mengantisipasi kemungkinan tersenggol mobil maupun motor di sekitar.
Sensor dan kamera pada Tiggo 8 CSH dapat menampilkan kondisi di luar kendaraan ketika pengemudi mengaktifkan sein kiri maupun kanan.
Serupa dengan fitur keamanan di mobil listrik Hyundai, hanya saja tangkapan kamera Chery Tiggo 8 CSH bukan ditampilkan di panel instrumen melainkan headunit.
Kesimpulan
Namun secara garis besar, kami menyimpulkan mobil ini memiliki tenaga mumpuni untuk penggunaan perkotaan. Nampaknya juga cukup memadai dibawa melibas medan jalan yang bervariasi seperti di daerah.

Fleksibilitas pengisian daya listrik serta bensin jadi satu keunggulan bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berkendara ala EV.
Satu kekurangan terasa bagi kami adalah pengaturan suspensi depan terasa terlalu empuk, jadi kurang nyaman ketika melibas jalan tidak rata dengan kecepatan normal. Chery Tiggo 8 CSH menggunakan independent front and rear suspension multilink.
Kemudian pengaturan spion melalui headunit terlalu rumit. Akan lebih baik kalau kontrol spion kiri dan kanan mudah dijangkau di area kabin pengemudi.