Faktor Pengemudi Jadi Penyebab Seringnya Kecelakaan Truk dan Bus

Kecelakaan yang melibatkan bus dan truk kerap terjadi di jalan raya Indonesia dan menjadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan.
Hampir setiap hari, kita mendengar berita tentang kendaraan besar yang mengalami kecelakaan, dan sebagian besar penyebabnya berasal dari faktor manusia.
Penyebabnya antara lain karena kelelahan, kelalaian dalam pemeriksaan kendaraan, hingga ketidaksiapan menghadapi kondisi jalan.
Petugas gabungan saat melakukan proses evakuasi terhadap korban kecelakaan bus ALS di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).
Ahmad Wildan, Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan, berdasarkan Transport Research Laboratory (1991), kecelakaan lalu lintas umumnya terjadi karena tiga hal utama.
Dari pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan, tidak mengenali kondisi jalan dan lingkungan, hingga tidak memahami gerakan pengguna jalan lainnya.
Menurutnya, sejumlah kecelakaan yang terjadi menunjukkan pola yang berulang. Salah satu yang paling umum adalah rem blong di jalan menurun.
“Pengemudi menggunakan gigi tinggi saat melalui jalan menurun, melakukan pengereman berulang, sehingga mengakibatkan rem tidak berfungsi,” ujar Wildan, dalam keterangan resmi, Rabu (4/6/2025).
“Memindahkan gigi di jalan menurun saat rem tidak berfungsi sehingga menyebabkan gigi masuk ke posisi netral dan berakhir dengan tabrakan hebat karena kecepatan kendaraan bisa mencapai 100 Kpj bahkan lebih karena melaju pada jalan menurun dalam posisi gigi netral,” kata dia.
Selain itu, ada pula kasus rem blong yang disebabkan oleh malfungsi sistem rem karena pengemudi tidak melakukan pemeriksaan rutin sebelum perjalanan (pre-trip inspection).
Kemenhub tinjau lokasi kejadian kecelakaan truk di Tol Cipularang
Banyak juga kecelakaan terjadi karena pengemudi tidak mengenali medan, kurangnya rambu atau informasi jalan, sehingga kendaraan terguling atau masuk jurang.
Satu lagi penyebab fatal adalah microsleep, yaitu kondisi tertidur sesaat saat mengemudi, yang sering kali terjadi pada truk dan bus.
“Kecelakaan yang disebabkan pengemudi mengalami microsleep (tidur saat mengemudi) yang dipicu akibat mengemudi lebih dari 12 jam tanpa istirahat atau mengemudi dalam kondisi sakit dan mengonsumsi obat,” ucap Wildan.