Nasib Neta di Tengah Huru-Hara Penutupan Kantor di Cina

 Neta tengah mengalami berbagai tantangan penjualan karena banyaknya merek kendaraan listrik asal Cina. Persaingan semakin ketat nampak membuat start up asal Tiongkok tersebut goyah.

Banyak isu miring menimpa Neta. Terbarunya, logo Neta yang dilepas dari gedung kantor utama di Tiongkok sempat menumbuhkan spekulasi baru tentang masa depan brand itu di pasar global.

Namun kemudian dikonfirmasi oleh pihak Neta bahwa hal itu hanya berkaitan dengan habisnya masa sewa gedung dan akan pindah ke kantor baru.

Dalam sebuah wawancara dengan media Thailand, perwakilan Neta tidak menampik bahwa ada kendala yang tengah dialami.

Diler Pertamanya Tutup, Neta Pastikan Tetap Layani Konsumen

Di waktu dekat ini, Neta dikabarkan segera melakukan restrukturisasi perusahaan dan mengumumkan investor baru di Thailand.

“Di Cina, Neta sudah punya investor baru tetapi tidak baik rasanya untuk mempublikasikan dari negara mana saja para investor itu berasal,” kata Sun Baolong, Head of Asia Business Southeast Asia Region Neta dikutip dari Autolifethailand, Senin (09/05).

Dia memastikan manufaktur itu masih menggunakan nama Neta di Thailand, meskipun ada peluang perubahan nama imbas pergantian investor.

Di sisi lain Neta juga disebut memiliki berbagai utang ke diler, supplier sampai perusahaan logistik. Akibatnya produksi di negeri gajah putih pun ikut terhambat.

Kemudian dikabarkan sejumlah konsumen yang membutuhkan suku cadang kendaraan perlu menunggu lama sampai 10 bulan.

Saat ini, dia mengungkapkan stok Neta V-II masih tersedia. Sedangkan model SUV (Sport Utility Vehicle) Neta X sudah habis.

“Sekarang produksi berhenti (di Thailand) karena tidak ada parts untuk merakit mobil. Kita harus menunggu investor baru sebelum perakitan dimulai lagi,” kata dia.

Garansi kendaraan juga tidak dapat diklaim di diler oleh konsumen Thailand, sebelum pendanaan dari Cina kembali normal. Padahal, Autolifethailand mencatat Neta punya 22 ribu konsumen di sana.

Test Drive Neta X

“Meskipun beberapa diler sudah tak lagi berjualan (mobil Neta), kami minta agar mereka tetap melayani servis after sales demi mendukung 22 ribu konsumen kami di Thailand. Tetap kita harus menanti kapan suku cadang bisa segera sampai,” tegas dia.

Di Indonesia, isu jatuhnya Neta sempat kuat beredar setelah diler pertama mereka di Indonesia, tepatnya di Kelapa Gading tutup permanen mulai April 2025.

Diler Pertama Neta di Indonesia Tutup Permanen

Pihak Neta Indonesia memastikan penutupan diler merupakan bagian dari keputusan strategis mereka di dalam negeri.

“Keputusan bisnis ini tidak mempengaruhi komitmen Neta Auto Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri kendaraan elektrifikasi di Tanah Air,” kata Frietz Frederick, Brand PR and Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.