Neta Terima 47 Investor, Siap Produksi Mobil Listrik Lagi
Neta Auto tengah berusaha untuk keluar dari jurang kebangkrutan. Mereka saat ini sedang melakukan restrukturisasi.
Kabar baik pun datang dari manufaktur asal Cina tersebut. Menurut isu beredar, terdapat puluhan investor yang berniat buat menanamkan uangnya ke Neta.
“Hingga awal Agustus, 47 entitas dilaporkan telah mengajukan pernyataan minat untuk berpartisipasi dalam pemulihan tersebut,” tulis laporan Carnewschina, Senin (04/08).
Selain itu Neta juga telah membayarkan gaji secara penuh kepada para karyawannya. Terutama di pabrik Tongxiang pada Juli 2025.

Langkah ini menandakan adanya kemajuan dalam usaha Neta buat bangkit. Lalu lepas dari jurang kebangkrutan.
“Perusahaan juga telah memulai upaya untuk mengaktifkan kembali jaringan penjualan dan layanannya, menyediakan dukungan material serta finansial kepada diler yang tetap bersedia bekerja sama,” lanjut laporan tersebut.
Meski begitu jumlah karyawan di pabrik Neta di Tongxiang masih terbatas. Hal itu dampak dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebelumnya.
Para pekerja yang tersisa disebut telah melakukan berbagai persiapan untuk kemungkinan dimulai kembali produksi mobil listrik di sana.
Sebagai informasi, perusahaan induk mobil listrik Neta yakni Hozon New Energy Automobile Co., Ltd atau Hozon New Energy tengah memasuki proses restrukturisasi sejak 12 Juni 2025 mengacu pada Undang-Undang Kepailitan Perusahaan Republik Rakyat Tiongkok.
Kemudian per 30 Juni 2025, Hozon New Energy telah membuka proses perekrutan terbuka calon investor strategis yang akan berakhir pada 30 Juli kemarin.
Menurut pihak Neta, sejumlah investor potensial sudah menyelesaikan proses pendaftaran dan tengah mengikuti tahap seleksi awal.
Hozon New Energy berkomitmen untuk menyusun rencana baru guna memulai kembali produksi dalam waktu dekat ini.
Nasib Neta di Indonesia
Di sisi lain Neta memastikan bahwa operasional bisnis mitra mereka di berbagai negara termasuk Indonesia akan tetap berjalan seperti biasa.
Lebih rinci beberapa anak perusahaan yang berjalan normal adalah Neta Auto Thailand dan Brasil. Kerja sama terus dijalin dengan Neta Auto Overseas guna memastikan selurunya berjalan tertib serta sesuai hukum.
“Hozon New Energy berkomitmen untuk menjaga kelangsungan operasional dasar bisnis internasionalnya,” bunyi keterangan resmi Neta bulan lalu.

Melalui akun Instagram resmi Neta, mereka juga memastikan ketersedian suku cadang buat para pemilik mobil listrik.
“Dengan dukungan gudang suku cadang Neta di Maersk, Cibitung dan jaringan logistik Maersk yang andal ketersedian stok terjamin. Sehingga Anda bisa lebih tenang saat membutuhkan pergantian komponen kendaraan,” tulis jenama asa Cina itu.
Produsen Electric Vehicle (EV) asal Tirai Bambu ingin memberikan rasa aman juga aman kepada para pelanggan saat menggunakan produknya.